Permaisuri
Permaisuri (bahasa Inggris: Queen Consort) adalah istri dari penguasa tertinggi monarki yang sedang berkuasa (raja atau kaisar). Dilihat dari sejarah, permaisuri tidak berbagi kekuasaan untuk memerintah bersama raja atas politik dan militer.
Ada perbedaan antara Permaisuri dan Ratu (bahasa Inggris: Queen Regnant). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Permaisuri merupakan istri raja atau istri raja yang utama (bila raja memiliki lebih dari satu istri). Sedangkan Ratu adalah Raja Wanita, atau wanita yang menempati tampuk kekuasaan tertinggi dalam suatu negara monarki.
Gelar
Istri dari raja yang sedang memerintah mendapat gelar Permaisuri (kecuali ada hal di luar kebiasaan). Namun bila penguasa tertinggi monarki tersebut adalah wanita (Ratu), terdapat perbedaan penyikapan mengenai pemberian gelar Raja pada suaminya, tergantung tradisi dan kebijakan yang ada di tiap-tiap kerajaan.
Di kerajaan yang memberikan ruang bagi Rajanya untuk memiliki satu istri, gelar Permaisuri diberikan pada salah satu istri Raja yang merupakan istri utama.
Permaisuri di Dunia
- Permaisuri Nanasipau'u Tuku'aho, istri Raja Tonga, Tupou VI
- Permaisuri 'Masenate, istri Raja Lesotho, Letsie III
- Permaisuri Michiko, istri Kaisar Jepang, Akihito
- Permaisuri (Sheikha) Mozah bint Nasser Al Missned, istri dari Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani
- Permaisuri Jetsun Pema, istri Jigme Khesar Namgyal Wangchuck of Bhutan
- Permaisuri Máxima, istri Raja Belanda, Willem-Alexander
- Permaisuri Mathilde, istri Raja Belgia, Philippe
- Permaisuri Rania, istri Raja Yordania, Abdullah II
- Permaisuri Silvia, istri Raja Swedia, Carl XVI Gustaf
- Permaisuri Sirikit, istri Raja Thailand, Rama IX
- Permaisuri Sofia, istri Raja Spanyol, Juan Carlos I
- Permaisuri Sonja, istri Raja Norwegia, Harald V
- Permaisuri Sylvia, istri Raja (Kabaka) Buganda, Muwenda Mutebi II
- Permaisuri Pengiran Anak Saleha, istri Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah
Permaisuri dan Ratu
Perbedaan mendasar antara Permaisuri (Queen Consort) dan Ratu (Queen Regnant) adalah dalam segi statusnya terkait "pewaris tahta kerajaan". Permaisuri adalah istri dari pewaris tahta kerajaan yang sekarang sedang berkuasa, sedangkan Ratu adalah pewaris tahta kerajaan itu sendiri. Dalam kasus Permaisuri, yang menjadi pewaris tahta kerajaan dan menduduki posisi tertinggi di kerajaan adalah suaminya (Raja). Sedangkan dalam kasus Ratu, pewaris tahta kerajaan tidak lain adalah wanita (Ratu) itu sendiri, bukan suaminya, sehingga Ratu lah yang menduduki posisi tertinggi di kerajaan.
Di masyarakat Indonesia, sering terjadi kerancuan penyebutan antara Permaisuri dan Ratu. Hal ini dikarenakan baik Permaisuri atau Ratu, adalah wanita yang menempati posisi tertinggi di sebuah kerajaan. Dalam masalah alih bahasa, Queen sering diterjemahkan menjadi Ratu, tanpa memandang statusnya, apakah sebagai pewaris tahta kerajaan dan pemegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam kerajaan ataukah hanya pasangan dari pemegang tampuk kekuasaan tertinggi dalam kerajaan. Sebagai contoh, Queen Rania sering diterjemahkan menjadi Ratu Rania. Padahal melihat status beliau di kerajaan Yordania, kata Queen lebih tepat diterjemahkan menjadi Permaisuri, sehingga lebih pas bila beliau disebut Permaisuri Rania. Hal ini karena pewaris tahta kerajaan Yordania adalah sang suami, Raja Abdullah II.
Pranala luar
- Nussbaum, Louis-Frédéric and Käthe Roth. (2005). Japan encyclopedia. Cambridge: Harvard University Press. 10-ISBN 0-674-01753-6; 13-ISBN 978-0-674-01753-5; OCLC 58053128