KRI Teluk Lampung (540) merupakan kapal kesepuluh dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Lampung.

KRI Teluk Lampung dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1979 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 636. Kapal berjenis Frosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada tahun 1994. KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

KRI Teluk Lampung bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.

Berkas:KRITLampung540.jpg
KRI Teluk Lampung 540

Kelas Teluk Gilimanuk

Termasuk dalam kelas Teluk Gilimanuk bersama KRI Lampung antara lain :

  1. KRI Teluk Gilimanuk 531
  2. KRI Teluk Celukan Bawang 532
  3. KRI Teluk Cendrawasih 533
  4. KRI Teluk Berau 534
  5. KRI Teluk Peleng 535
  6. KRI Teluk Sibolga 536
  7. KRI Teluk Manado 537
  8. KRI Teluk Hading 538
  9. KRI Teluk Parigi 539
  10. KRI Teluk Jakarta 541
  11. KRI Teluk Sangkulirang 542
  12. KRI Teluk Cirebon 543
  13. KRI Teluk Sabang 544

Data Teknis

KRI Teluk Lampung memiliki berat 1,900 ton. Dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot. Diawaki oleh maksimal 42 pelaut. Mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.

Persenjataan

KRI Teluk Lampung bukanlah termasuk armada tempur maupun pemukul. Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Lampung hanya dibekali senjata pertahanan diri berupa:

  1. 1 kanon laras ganda kaliber 37mm Model 1939
  2. 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara.
  3. 2 kanon laras ganda kaliber 25mm

Sensor dan elektronis

KRI Teluk Lampung diperlengkapi radar MR-302/Strut Curve Air/Surface Search.

Pranala luar