Rawa Jitu Timur, Tulang Bawang

kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung

Kecamatan Rawajitu Timur

Kecamatan Rawajitu Timur merupakan kawasan berikat, yaitu kecamatan di dalam perusahaan tambak udang yang memiliki otonomi sendiri. Kecamatan Rawajitu Timur ini beribukota di kampung Bumi Dipasena Mulya, memiliki luas wilayah 18.396,99 Ha atau 5,34% dari luas Kabupaten Tulang Bawang. Kecamatan ini merupakan kecamatan terjauh dari pusat Kota Kabupaten Tulang Bawang, yaitu sekitar 128 Km.

Batas wilayah Kecamatan Rawajitu Timur pada sebelah Timur merupakan laut jawa, sedangkan pada sebelah utara berbatasan dengan sungai Mesuji, pada sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rawa Jitu Selatan, dan pada sebelah selatan (sungai Tulang Bawang) berbatasan dengan Kecamatan Gedung Meneng.

Kecamatan Rawajitu Timur memiliki 8 kampung / Desa yaitu 1). Bumi Dipasena Sentosa, 2). Bumi Dipasena Utama, 3). Bumi Dipasena Agung, 4). Bumi Dipasena Jaya, 5). Bumi Dipasena Mulya, 6). Bumi Dipasena Makmur, 7). Bumi Dipasena Sejahtera, 8). Bumi Dipasena Abadi.

Potensi Ekonomi

Bidang Jasa Kecamatan Rawajitu Timur memiliki koperasi yang disediakan oleh perusahaan khusus untuk karyawan berjumlah 4 unit dengan jumlah anggota 9.971 orang dan memiliki kantor pos perwakilan dari Unit 2


Angkutan /Transportasi Transportasi telah disediakan bus-bus milik perusahaan, dulu waktu PT.Aruna wijaya sakti (AWS) masih memegang penuh atas perusahaan. sekarang perusahaan sudah tiada, hanya tinggal sejarah dan kenangan yang pahit

Industri dulu Perusahaan Tambak Udang yang dimiliki oleh PT. Aruna Wijaya Sakti (AWS)

Perikanan Tambak Udang milik perusahaan sekarang tambak udang tebar secara mandiriSebuah tambak udang adalah sebuah bisnis "aquaculture" dirancang untuk meningkatkan dan memproduksi udang laut atau prawn untuk konsumsi manusia. Pertambakan udang komersial dimulai pada 1970-an, dan produksi tumbuh dengan cepat, terutama untuk memenuhi pertumbuhan permintaan Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa barat. Produksi global total dari udang tambak mencapai lebih dari 1,6 juta ton pada 2003, mewakili hampir 9 miliar dolar AS. Sekitar 75% udang tambak diproduksi di Asia, terutama di Cina dan Thailand. 25% sisanya diproduksi di Amerika Latin, di mana Brazil merupakan produsen terbesarnya. Negara pengekspor terbesar adalah Thailand. Pertambakan udang telah berubah dari bisnis tradisional, skala-kecil di Asia Tenggara menjadi sebuah bisnis global. Kemajuan teknologi telah mendorong pertumbuhan udang dengan kepadatan yang lebih tinggi, dan broodstock dikapalkan ke seluruh dunia. Hampir seluruh udang yang dikembangkan adalah penaeid (yaitu, udang dari famili Penaeidae) dan hanya dua spesies udang -- Pacific White Shrimp dan Giant Tiger Prawn; hampir mencakup 80% dari seluruh udang yang dikembangkan. Industri monokultur ini sangat mudah terserang penyakit, yang menyebabkan beberapa pemusnahan dari populasi pertambakan udang. Peningkatan masalah ekologi, terjadinya penyebaran penyakit berkali-kali, dan tekanan dan kritikan dari NGO dan negara konsumen mengubah industri ini pada akhir 1990-an dan biasanya pengaturan yang lebih ketat dari pemerintah. Pada 1999, sebuah program yang ditujukan pada pengembangan dan promosi praktik pertambakan yang lebih terjamin dilaksanakan, termasuk badan pemerintah, wakil industri, dan organsiasi lingkungan.

Pariwisata Agrowisata Budidaya udang. Tambak undang sangat berpotensi untuk wisata hanya saja harus mendapatkan izin dari perusahaan. Selain itu juga Kecamatan Rawa Jitu Timur sangat berpotensi untuk wisata laut.

Populasi

Jumlah Penduduk Rawa Jitu Timur 35.680 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 17.806 jiwa dan penduduk wanita 19.026 mayoritas kehidupan penduduk bekerja sebagai petambak milik perusahaan AWS.

Sarana Pendidikan

Kecamatan Rawa Jitu Timur memiliki sekolah

TK 8 buah

SD 9 buah

SD Swasta 1 buah

SD Swasta Islam 2 buah

SMP 2 buah

SMP Swasta 1 buah

SMK rawajitu timur 1 buah

SMA terpadu 1 buah

Sarana Kesehatan

Rumah Sakit perusahaan 1 buah

Puskesman 1 buah

Puskesmas Pembantu 7 buah

Dokter Praktek 1 buah

Posyandu 11 buah