Ilmu perbandingan agama

Revisi sejak 2 April 2014 13.49 oleh BP73Faradila (bicara | kontrib) (Menambah bagian artikel (sejarah))

Ilmu Perbandingan Agama yang merupakan terjemah harfiah dari The Comparative Study of Religion, atau biasanya diperpendek dengan sebutan Comparative Religion adalah ilmu yang mempelajari asal-usul, ciri-ciri dan struktur asasi agama-agama dengan maksud untuk menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya yang sebenarnya serta sejauh mana hubungan agama yang satu dengan agama yang lain sehigga dapat diungkapkan hakikat dan pentingnya agama bagi pemeluknya masing-masing. [1][2] Dewasa ini Ilmu Perbandingan Agama dipelajari di bawah beraneka ragam cabang ilmu seperti sejarah agama, psikologi agama, sosiologi agama, fenomenologi agama, dan filsafat agama serta beberapa ilmu-ilmu bantu yang lainnya.[2] Tiap-tiap cabang ilmu itu memiliki pendekatan dan metodenya sendiri-sendiri.[2]

Sejarah

Sejarah Ilmu Perbandingan Agama dapat ditelusuri jauh pada masa Yunani-Romawi yang di dalamnya terdapat beberapa tokoh yang melakukan studi perbandingan terhadap agama-agama.[1] Berdasarkan corak kepercayaan Yunani-Romawi yang bersifat antropomorfis dan politeistis, maka karakteristik studi agama pada masa itu menggambarkan religiusitas masyarakat yang bersangkutan.[1] Herodotus (484-425 SM), misalnya, menyatakan bahwa meskipun masyarakat Yunani menyembah banyak dewa namun pada hakikatnya dewa-dewa itu sama, yaitu manifestasi dari manusia.[1] Teori ini dikenal dengan the equivalence of gods.[1] Begitu pula Euhemerus (330-260 M), mengatakan hal yang sama bahwa dewa-dewa yang disembah masyarakat Yunani Kuno berasal dari manusia.[1]


Rujukan

  1. ^ a b c d e f Adeng Muchtar Ghazali. 2000. Ilmu Perbandingan Agama: Pengenalan Awal Metodologi Studi Agama-agama. Bandung: CV Pustaka Setia. Hlm. 11-12,17.
  2. ^ a b c Mukti Ali. 1997. Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia. Bandung: Mizan. Hlm. 14.