Martín Torrijos
Martín Erasto Torrijos Espino (lahir 18 Juli 1963 di Panama City) adalah politisi Panama dan Presiden Panama saat ini.
Martín Torrijos Espino | |
---|---|
Presiden Panama ke-23 | |
Masa jabatan 1 September 2004 – Sekarang | |
Wakil Presiden | Samuel Lewis Navarro dan Rubén Arosemena |
Pengganti Masih Menjabat | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 18 Juli 1963 |
Partai politik | PRD |
Suami/istri | Vivian Fernández |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Torrijos terpilih menjadi Presiden pada 2 Mei 2004. Ia adalah kandidat Partai Demokratik Revolusioner (PRD: Democratic Revolutionary Party) yang mencalonkan diri sebagai aliansi Patria Nueva ("Tanah Air Baru"), dengan dukungan Partai Rakyat yang lebih kecil – Torrijos menang dengan sekitar 47% suara, dan mengalahkan tiga orang saingannya. Penantangnya yang terdekat, bekas presiden Guillermo Endara dari Partai Solidaritas, mengakui kekalahan setelah mengumpulkan 17% suara di belakang Torrijos.
Hasil ini telah banyak diduga: sebelum pemungutan suara, Torrijos sudah jauh mengungguli ketiga saingannya dalam berbagai jajak pendapat. Ia mulai menjabat pada 1 September 2004.
Martín Torrijos adalah anak dari Omar Torrijos Herrera, diktator Panama dari 1968 hingga 1981. Torrijos muda ini belajar ilmu politik dan ekonomi di Universitas Texas A&M, College Station, Texas, Amerika Serikat. Ketika Ernesto Pérez Balladares menjabat presiden (1994–1999) Torrijos menjabat sebagai wakil menteri dalam negeri dan kehakiman. Prestasinya yang paling menonjol sebagai wakil menteri adalah menandatangani sebagai undang-undang program swastanisasi penuh pelayanan air Panama. Ketika undang-undang baru itu ternyata tidak populer, PRD membatalkannya dan memulihkan sistem yang lama. Torrijos juga mengelola sebuah cabang McDonald's di AS dan secara langsung terlibat dalam sebuah kasus obat bius/penculikan yang tidak pernah diejlaskan.
Torrijos ikut serta dalam pemilu 1999 sebagai calon PRD, namun ia dikalahkan oleh Mireya Moscoso dari Partai Arnulfista, yang suaminya digulingkan oleh Omar Torrijos dalam sebuah kudeta pada 1968. Pemerintahan Mireya Moscoso berakhir dengan tingkat penerimaan hanya sekitar 15%, sebagian besar karena skandal korupsi dan inkompetensi, yang dimanfaatkan Torrijos dengan sebuah kampanye pemasaran dengan tiga slogan utama: kurangi korupsi, ciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan tingkatkan keamanan.
Pemerintahan Torrijos telah menyusun program konkret, seperti pembaruan fiskal, pembaruan keamanan sosial (keduanya ini telah dilaksanakan) dan kini sebagaimana yang diumumkan pada 27 April 2006, proyek besar yang berkaitan dengan perluasan Terusan Panama yang akan diajukan dalam sebuah referendum nasional, sebagaimana yang dinyatakan dalam Konstitusi.
Didahului oleh: Mireya Moscoso |
Presiden Panama 2004–Sekarang |
Diteruskan oleh: masih menjabat |