Kulur, Majalengka, Majalengka
Kulur adalah desa di kecamatan Majalengka, Majalengka, Jawa Barat, Indonesia.
Kulur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Majalengka | ||||
Kecamatan | Majalengka | ||||
Kode Kemendagri | 32.10.07.2005 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
(a) Keadaan Geografis
Desa Kulur berada di Wilayah administrasi Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka dengan luas Wilayah 847,3 hektar yang terdiri atas 6 Dusun/Blok, 10 RW dan 25 RT. Jarak dari Kantor Desa ke Kota Kecamatan adalah 3 Km, ke Ibukota Kabupaten berkisar antara 3,5 Kilometer.
Dilihat dari batas wilayah administrasi, Desa Kulur berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kelurahan Cigasong
Sebelah Selatan : Desa Cibodas dan Cieurih
Sebelah Barat : Kelurahan Sindangkasih
Sebelah Timur : Desa Kawunghilir
(b) Kearifan lokal yang berlaku di Desa Kulur :
- Larangan menebang pohon di areal hutan lindung dengan menggunakan istilah “pamali”
- Larangan membunuh kera, dengan menggunakan istilah “pamali”
- Kegiatan tradisi “Buku Tahun” yitu kegiatan masyarakat setelah panen yang merupakan bentuk rasa sukur dan terimakasih terhadap “alam” yang telah memberi panen yang berlimpah.
(c) GIRIMADANI SENTER : Penggerak Lingkungan Hidup Lestari di Desa Kulur
Go GreenMadani for Madanilife, adalah sebuah visi gerakan lingkungan yang diusung oleh komunitas yang menamakan sebagai Girimadani Senter.
Girimadani Senter berbasis di Gang Girimadani Blok Saptu Desa Kulur.
Girimadani Senter menjadi pionir di desa dalam hal :
1. Gerakan Penghijauan lahan kritis dan hutan lindung berbasis pemberdayaan lingkungan, sosial dan ekonomi, penanaman 14.350 pohon untuk menciptakan lingkungan yang hijau, memperbaiki konstruksi hutan serta menjaga kelestarian sumber mata air. Pohon yang ditanam adalah pohon hutan (tahunan) seeperti sengon, jati, kihujan dan pohon yang berasal dr Afrika yaitu African Baobab (naka setelah di Kulur menjadi Ki Bonasem) sebagai icon pohon penangkap air.
2. Gerakan Lingkungan hijau dan asri serta berbudaya melalui kegiatan "Hejo Ngepung Kota", melalui kegiatan penanganan sampah warga yang dimanakan kegiatan "BBM-an" (bersih-bersih mingguan) yang digerakkkan bersama kelompok anak muda BBM (Barudak Baret Madani)
3. Gerakan Sosial "Se,,se,,seribu" atau (Seminggu-Serumah-Seribu)dalam rangka mengusir rentenir yang berkeliaran, sehingga masyarakat dapat mengakses modal kecil tanpa bunga dengan mudah dan dekat, dikelola oleh Paguyuban Girimadani,
4. Program sekolah tanpa dinding, memberdayakan anak-anak putus sekolah (tidak tamat SMP) untuk belajar mengelola keuangan dan belajar merencanakan masa depan, melalui kegiatan usaha pencucian motor steam
5. Program menciptakan matapencaharian alternatif sebagai upaya epeningkatan pendapatan warga melalui pengembangan ternak warga yang difasilitasi permodalannya oleh Paguyuban Girimadani.
6. Girimadani Senter juga memfasilitasi penyediaan air bersih warga melalui pemanfaatan sumber mata air yang ada, dikelola oleh PANGAB (Pangurus Air Bersih)
Girimadani Senter mengadakan diskusi rutin bulanan setiap tanggal 5 bertempat di Basis Girimadani Senter, forum diskusi itu diberi nama Forum Lima Sila.
Girimadani Senter dimotori oleh Chik Hikmawan, seorang penggiat Lingkungan Lestari dan Penggiat Anti Korupsi.