Perikoresis
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP23Hizkia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 1 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh PT35Krista (Kontrib • Log) 3884 hari 1244 menit lalu. |
Perikoresis (berasal dari bahasa Yunani perichoreo yang artinya mencakup, melingkupi, meliputi [1]) adalah salah satu konsep yang digunakan oleh para teolog Kristen untuk memahami doktrin mengenai Allah Trinitas antara Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus.[butuh rujukan] Kata ini menunjukkan pada dua atau lebih pribadi-pribadi yang tinggal bersama dan bersatu di antara mereka di mana masing-masing pribadi tersebut satu sama lainnya tidak terpisah atau terbagi. [1] Beberapa teolog yang menggunakan atau membicarakan ide perikoresis antara lain Jurgen Moltman, Gregory Nanzianus, Pseudo-Cyril dari Alexandria dan beberapa teolog lainnya.[butuh rujukan] Dalam pemahaman kuno mengenai doktrin ini, seperti yang terdapat di dalam Gereja Ortodoks Timur, perikoresis dibedakan menjadi dua, yakni kesatuan dari dua hakikat Kristus di dalam inkarnasinya (yang kemudian disebut sebagai perikoresis alamiah), serta relasi antara pribadi-pribadi dalam Trinitas (yang kemudian disebut perikoresis pribadi). [1] Konsep perikoresis yang mendasari penjelasan doktrin Trinitas ini kemudian digunakan juga sebagai dasar dan kerangka berpikir yang utama dalam menjelaskan konsep kehidupan bersama, relasi maupun konsep pluralisme.