Citraan
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP83Carlos (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 8 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 4 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP83Carlos (Kontrib • Log) 3927 hari 823 menit lalu. |
Citraan adalah salah satu sarana kepuitisan yang digunakan oleh penyair untuk memperkuat gambaran pikiran dan perasaan pembaca. [1] Sarana ini berkaitan erat dengan pengalaman inderawi penyair atas objek-objek yang disebutkan atau diterangkan dalam puisi. [1] Guna tercapai kesinambungan maksud, pengalaman pembaca juga menjadi bagian dari sebuah proses pemahaman puisi. [1] Citraan bersifat deskriptif dan imajinatif yang diwujudkan dalam bentuk kebendaan melalui kata. [2] Jika dilihat dari fungsinya, maka hadirnya sebuah citraan bisa mengundang kembali ingatan pembaca atas berbagai pengalaman inderawi yang pernah dirasakan. [3] Oleh karena itu, kehadiran citraan tidak membawa kesan baru dalam pikiran melainkan melibatkan pembaca untuk terlibat dalam kreasi puitis. [3]
Jenis-jenis Citraan
Gambaran Citraan ada bermacam-macam, baik itu berkenaan dengan indera maupun gerak. [4] Berikut ini beberapa jenis Citraan:
- Citraan Penglihatan (Visual Imagery) [2]
- Citraan Pendengaran (Auditory Imagery) [2]
- Citraan Perabaan (TactileImagery) [2]
- Citraan Penciuman (OlfactoryImagery) [2]
- Citraan Pengecapan (GustatoryImagery) [2]
- Citraan Gerak (Kinaesthetic Imagery) [2]
Citraan Penglihatan
Citraan Penglihatan merupakan Citraan yang bersentuhan dengan indera penglihatan. [4] Citraan penglihatan merupakan jenis yang paling banyak ditemukan dalam puisi. [4]
Citraan Pendengaran
Citraan Pendengaran juga merupakan Citraan yang sering muncul dalam puisi yang dihadirkan dengan mengurai atau mendeskripsikan bunyi. [5] Penyair yang sering menggunakan jenis citraan ini disebut sebagai penyair auditif. [5]
Rujukan
- ^ a b c Rachmat Djoko Pradopo. Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University Press. hlm. 80.
- ^ a b c d e f g "Contoh-contoh Citraan dalam Puisi". AnneAhira. Diakses tanggal 4 April 2014.
- ^ a b "Puisi". Siswapedia. Diakses tanggal 5 April 2014.
- ^ a b c Rachmat Djoko Pradopo. Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University Press. hlm. 81.
- ^ a b Rachmat Djoko Pradopo. Pengkajian Puisi. Gadjah Mada University Press. hlm. 82.