Ideologi penerjemahan

Ideologi Penerjemahan

Ideologi penerjemahan adalah prinsip atau keyakinan tentang “betul-salah” atau “baik-buruk” dalam penerjemahan, yaitu terjemahan seperti apa yang terbaik bagi pembaca dan terjemahan seperti apa yang cocok dan disukai pembaca. [1].

Dalam pengertian lain, Ideologi penerjemahan adalah suatu keyakinan tentang yang benar dan salah dalam penerjemahan meliputi strategi atau metode yang dilakukan oleh penerjemah yaitu Foreignisasi (Foreignizing ideology ) dan Domestikasi (Domestication ideology).[2]

Macam-macam Ideologi Penerjemahan

Ideologi Foreignisasi (Foreignizing Ideology)

Ideologi Foreignisasi adalah ideologi penerjemahan yang berorientasi pada Bahasa Sumber.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref> . Jika digambarkan melalui Diagram V-Newmark, metode yang digunakan dalam ideologi ini adalah model penerjemahan setia atau penerjemahan semantik.[3].

Ideologi Domestikasi (Domestication Ideology)

Ideologi Domestikasi adalah ideologi penerjemahan yang berorientasi pada Bahasa Sasaran (BSa).<ref name="Kardimin>. Ideologi ini meyakini bahwa penerjemahan yang betul, berterima , dan baik adalah yang sesuai dengan selera dan harapan pembaca dengan mengubah istilah-istilah asing ke dalam bahasa sasaran.<ref name="Kardimin"=>. Ada tiga istilah kunci yang dikemukakan oleh penganut ideologi ini yaitu fluency (kelancaran), transparency (transparansi) dan domestication (domestikasi).<ref name="Hoed">. Ideologi jenis ini menginginkan agar terjemahan tidak dirasakan sebagai sebuah terjemahan, tetapi lebih dapat dirasakan sebagai bagian dari tradisi asli bahasa sasaran.<ref name="Nida">. Lalu bila digambarkan dalam Diagram-V dari Newmark, metode yang dipilih biasanya dimulai dari adaptasi, kemudian semakin mendekati bahasa sumber dengan penerjemahan bebas, penerjemahan idiomatic dan yang paling jauh dari Bahasa Sasaran adalah penerjemahan komunikatif.<ref name="Newmark">.

Ciri Ideologi Foreignisasi

  1. Ideologi penerjemahan ini berorientasi pada bahasa sumber, dimana kehadiran kebudayaan asing bermanfaat bagi masyarakat.<ref name="Kardimin">
  2. Penerjemah sepenuhnya berada dibawah kendali bahasa sumber dengan menggunakan jenis penerjemahan setia dan penerjemahan semantik.<ref name="Kardimin">
  3. Tidak menerjemahkan kata-kata asing seperti Mr, Mrs, Mom, Dad dan sejumlah kata asing lainnya dalam penerjemahan dari bahasa inggris dengan alasan sapaan seperti itu tidak asing bagi pembaca.<ref name="Kardimin">
  4. Bahasa terjemahan juga tetap mempertahankan kata-kata dan ungkapan asing dengan memperlihatkan hubungan yang kuat terhadap budaya asing sebagai pilihan bagi metode foreignisasi.<ref name="Kardimin">
  5. Ideologi foreignisasi meliputi jenis-jenis penerjemahan word-for-word translation, literal translation, faithful translation dan semantic translation.<ref name="Kardimin">
  6. Ideologi ini menggunakan kata-kata istilah dan ungkapan yang meminjam bahasa sumber.<ref name="Kardimin>


Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Foreignisasi

Kelebihan

  • Pembaca teks bahasa sasaran bisa memahami budaya bahasa sumber.<ref name="Kardimin">
  • Teks terjemahan bisa menghadirkan nuansa budaya bahasa sumber.<ref name="Kardimin".
  • Memungkinkan terjadinya intercultural learning.<ref name="Kardimin">

Kekurangan

  • Pembaca teks sasaran mungkin merasa asing dengan beberapa istilah.<ref name="Kardimin">
  • Teks bahasa sasaran kadang terasa kompleks dan tidak natural dalam penggunaan bahasanya.<ref name="Kardimin">
  • Aspek-aspek negative budaya dalam bahasa sumber bisa mudah masuk dan berpengaruh pada pembaca.<ref name="Kardimin">

Ciri Ideologi Domestikasi

  1. Ideologi penerjemahan berorientasi pada bahasa sasaran.<ref name="Kardimin">
  2. Ideologi ini menginginkan teks terjemahan yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.<ref name="Kardimin">
  3. Penerjemah menentukan apa yang diperlukan agar terjemahannya tidak dirasakan sebagai karya asing.<ref name="Kardimin">
  4. Metode yang dipakai adalah adaptasi, penerjemahan idiomatic, dan penerjemahan komunikatif.<ref name="Kardimin>
  5. Kata-kata asing seperti Mr, Mrs, Mom, Dad diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.<ref name="Kardimin>
  6. Penerjemah berusaha memperkenalkan budaya Indonesia pada dunia luar.<ref name="Kardimin">

Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Domestikasi

Kelebihan

  • Pembaca teks bahasa sasaran bisa memahami teks terjemahan dengan mudah.<ref name="Kardimin">
  • Teks terjemahan terasa natural dan komunikatif.<ref name="Kardimin">
  • Memungkinkan terjadinya asimilasi budaya.<ref name="Kardimin">

Kekurangan

  • Aspek-aspek budaya dalam bahasa sumber sering kali pudar.<ref name="Kardimin">
  • Pembaca teks sasaran tidak bisa memberikan interpretasi terhadap teks, dilakukan oleh penerjemah.<ref name="Kardimin">
  • Pembaca teks bahasa sasaran tidak mendapatkan pengetahuan budaya bahasa sumber.<ref name="Kardimin">


Referensi

  1. ^ Hoed, Beny. 2006. Penerjemahan dan Kebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya
  2. ^ Kardimin. 2013. Pintar Menerjemahkan Wawasan Teoritik dan Praktek.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. ^ Newmark. Peter. 1981. Approaches to Translation. Oxford: Permagon Press