Etika komunikasi massa

Etika komunikasi massa atau etika pers adalah filsafat moral yang berkenaan dengan kewajiban-kewajiban pers dan tentang penilaian pers yang baik dan pers yang buruk atau pers yang benar atau pers yang salah.[1] Etika komunikasi massa juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan tentang peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku pers atau apa yang seharusnya dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pers.[1]Sekarang setiap orang dengan mudah menerbitkan surat kabar atau majalah dan mendirikan stasiun televisi atau radio siaran, etika perlu lebih ditekankan pada para pengelola dan wartawan media itu.[1]Pelanggaran terhadap etika akan menghambat kelancaran tugas mereka dan akan menggagalkan misi dan fungsi di tengah masyarakat.[1] Berkenaan dengan etika komunikasi massa maka ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan.[2]

  • tanggung jawab

Seorang jurnalis yang terlibat dalam komunikasi massa harus memunyai tanggung jawab atas dampak dari informasi yang disampaikan.[2]

  • kebebasan pers

Semua orang, termasuk jurnalis boleh dengan bebas menyampaikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat tanpa pengekangan.[2]

  • masalah etis

Pers lepas dari kepentingan individu dan mengabdi kepada kepentingan umum.[2]

  • ketepatan

Pers memiliki orientasi terhadap kebenaran untuk melayani publik.[2]

  • tindakan adil untuk semua orang

Pers melawan keistimewaan atau campur tangan pihak-pihak yang mengakibatkan ketidakbebasan media dalam menyiarkan informasi.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d Elvinaro Ardianto,Lukiati Komala,Siti Karlinah (2007). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hlm. 196. 
  2. ^ a b c d e f Nurudin (2003). Komunikasi Massa. Malang: Cespur.