Abdallah Bin Bayyah
Abdallah bin Mahfudh ibn Bayyah dilahirkan pada tahun 1935[1] di Mauritania. Ia mengajar di King Abdul Aziz University di Arab Saudi.[3] Ia adalah seorang ahli fikih tradisional 4 mazhab, utamanya pada mazhab Maliki.
| Abdullah bin Bayyah | |
|---|---|
 | |
| Lahir | 1935 (umur 88–89)[1] Mauritania |
| Tempat tinggal | Jeddah, Arab Saudi |
| Tempat kerja | King Abdul Aziz University |
| Gelar | Shaykh |
| Situs web | http://www.binbayyah.net |
Di masa mudanya, ia ditunjuk untuk mempelajari hukum di Tunis. Sekembalinya ke Mauritania, ia menjadi menteri pendidikan lalu menteri kehakiman. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden dari presiden pertama negeri Mauritania.[3]
Bin Bayyah terlibat di sejumlah dewan pakar termasuk Dewan Fiqih Islam, suatu institut yang berpusat di Arab Saudi. Ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden dari Persatuan Ulama Internasional.[4] dimana ia lalu mengundurkan diri di pertengahan 2013.[5] Ia juga merupakan anggota dari Dewan Penelitian dan Fatwa Eropa yang berpusat di Dublin, suatu dewan ulama yang mengarah pada usaha menjelaskan hukum-hukum Islam yang sensitif terhadap kenyataan muslim.[6]
Ia termasuk diantara 500 orang mulsim paling berpengaruh di dunia tahun 2009 - 2013.[7]
Pesan Amman
Bin Bayyah adalah satu diantara sejumlah Ulama yang menandatangani Deklarasi Amman, yang memberikan landasan luas dalam mendefinisikan ortodoksi muslim.[8]
Publikasi
- Membuat Fatwa dan Fiqih Minotritas, 2005.[9]
- Suatu Dialog Mengenai Hak-hak Azasi dalam Islam, 2003.
- Fatwa-fatwa Pemikiran (فتاوى فكرية)
- Amaly Alddalalat (Usul alfiqh), 2003.
- Terrorism: Suatu Diagnosis dan Solusi
- Diskursus Soal Keamanan dalam Islam dan Budaya Toleransi dan Harmoni
- Fatwa-Fatwa dan Refleksis
- Klarifikasi terhadap beberapa fatwa hukum yang berhubungan dengan transaksi finansial
- Manfaat-manfaat dari Dana Abadi
- Evidence for those suffering from illnesses on the immense Divine award that awaits them
- Tujuan dan Bukti
Tanggungjawab dan posisi
- Direktur pada Global Center for Renewal & Guidance, UK
- Anggota Dewan Fatwa dan Penelitian Eropa, Ireland
- Wakil Presiden dari Peersatuan Ulama Internasional, Beirut
- Anggota dari Persatuan Ahli Hukum India, Delhi
- Anggota pada Lembaga Kerjaan Ahlul Bayt untuk Pemikiran Islam, Jordan
- Anggota pada Dewan Ahli Fiqh pada Organisasi Konferensi Islam OKI, Jeddah
- Anggota dari Panel khusus yang mengetuai Penghargaan Pangeran Naif bin Abdul Aziz Untuk Hadits-hadits Nabi Dan Studi Keislaman
- Anggota pada Dewan Tinggi Liga Masjid Muslim Internasional, Mecca
- Anggota pada the Organisasi Bantuan Internasional Kuwait
- Anggota staf pengajar Universitas King Abdul Aziz di Jeddah
- Anggota pada Dewan Tertinggi Pusat Studi Sharia, UK
Medali dan Penghargaan
- Medali kehormatan Raja Abdul Aziz Medal
- Medali Tingkat Satu Jordania
- Penghargaaan sebagai Ulama dan Pendakwah dari Raja Abdullah II dari Jordan
- Gelar dari OKI dan lain-lain
- Penghargaan Chinguetti untuk katagori Studi-studi Keislaman untuk bukunya “A Dialogue from Afar” [10]
Lihat Juga
Murid-murid Yand Terkenal
Referensi
- ^ a b John Gallagher, Eric D. Patterson, Debating the War of Ideas, p 51. ISBN 0230101984
- ^ Gerhard Böwering, Patricia Crone, Mahan Mirza, The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought, p. 347. ISBN 0691134847
- ^ a b John Gallagher, Eric D, Debating the War of Ideas, p 51. ISBN 0230101984
- ^ Members list (Arabic)
- ^ (Arabic)
- ^ List of Members of the European Council for Fatwa and Research
- ^ "500 Most Influential Muslims". December 8, 2013.
- ^ Bin Bayyah's official reply to Amman Message
- ^ Gerhard Böwering, Patricia Crone, Mahan Mirza, The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought, p 347. ISBN 0691134847
- ^ Bin Bayyah's Biography
Tautan Eksternal
- Abdallah bin Bayyah's Official Website (Arabic)
- A Biography of Abdallah bin Bayyah from the Deen Intensive Foundation
- With the Shaykh
- Muslims Living in Non-Muslim Lands, by Shaykh Abdallah bin Bayyah
- Muslim scholars recast jihadists' favorite fatwa
- Shaikh Bin Bayyah and Bill Gates discuss the "Global Polio Eradication Initiative" at Abu Dhabi's Vaccine Summet