Gehenna (alias Jahannam) adalah sebuah konsep dalam agama Yahudi dan biasa diterjemahkan dengan istilah neraka (Jahanam) dalam bahasa Indonesia.[1] Kata gehenna berasal dari kata Yunani geenna yang merupakan terjemahan terhadap kata Ibrani gehinnom.[1] Konon, kata "Hinnom" berasal dari nama pemilik lembah ini, yaitu "Ben-Hinnom."[2] Dalam tradisi Yahudi (Ibrani) kata ini merujuk kepada nama sebuah lembah di dekat kota Yerusalem, yaitu lembah Hinnom.[1][3]. Menurut catatan Alkitab, lembah ini memisahkan suku Benyamin dan Yehuda (Yosua 15:8; 18:16, 2 Raja-raja 23:10, Jeremia 7: 31, Nehemia 11: 30).[3].

Pada zaman dahulu, lembah ini dikenal sebagai tempat pembuangan sampah, termasuk bangkai hewan dan mayat para penjahat yang dihukum mati.[3] Sementara itu, menurut catatan dari Alkitab, Nabi Yeremia (Yeremia 7:32) pernah menubuatkan bahwa lembah ini akan menjadi "lembah pembantaian" dan tempat penguburan.[3] Literatur-literatur biblis di kemudian hari, khususnya Perjanjian Baru, menyebut tempat ini sebagai neraka (tempat di mana orang-orang berdosa akan dihukum).[2]

Referensi

  1. ^ a b c (Indonesia) N. Hyllyer (peny). 2002. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini. Jakarta: OMF. 394-395.>
  2. ^ a b Robert M. Peterson. 2007. Tafsiran Alkitab: Kitab Yeremia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 115>
  3. ^ a b c d R. J. Zwi Werblowsky & Geoffrey Widoger (eds.). 1997. The Oxford Dictionary of the Jewish Religion. New York: Oxford. 37-38.>

Lihat pula