Metode loci (Latin: jamak dari lokus, tempat atau lokasi), juga disebut istana memori (memory palace atau mind palace), adalah perangkat mnemonik (hafalan) yang diperkenalkan di Romawi kuno dan risalah retorika Yunani kuno (dalam Rhetorica ad Herennium anonim , karya Cicero De Oratore, dan karya Quintilian Institutio Oratoria). Pada dasarnya, metode ini merupakan peningkatan memori yang menggunakan visualisasi untuk mengatur dan mengingat informasi. Banyak juara kontes memori mengaku menggunakan teknik ini untuk mengingat wajah, angka, dan daftar kata-kata. Keberhasilan para juara ini tidak berhubungan dengan struktur otak atau kecerdasan, tetapi lebih berkaitan dengan teknik penggunaan daerah otak yang berkaitan dengan belajar spasial.[1]

Istilah tersebut paling sering ditemukan dalam karya-karya spesialisasi pada psikologi, neurobiologi dan memori, meskipun telah digunakan secara umum, setidaknya sejak paruh pertama abad kesembilan belas dalam karya-karya retorika, logika dan filsafat.[2] Menurut John O'Keefe dan Lynn Nadel:

... Metode loci, teknik imaginer yang dikenal oleh orang-orang Yunani dan Romawi kuno dan dijelaskan oleh Yates (1966) dalam bukunya The Art of Memory maupun oleh Luria (1969). Dalam teknik ini, subjek menghafal tata letak beberapa bangunan, atau susunan toko-toko di jalan, atau tiap entitas geografis yang terdiri dari sejumlah lokus diskrit. Ketika butuh mengingat satu set item, subjek 'berjalan' melalui lokus ini dan mengaitkan item ke masing-masing dengan membentuk sebuah gambar antara item dan fitur-fitur pembeda dari lokus tersebut. Pengambilan barang dicapai dengan 'berjalan' melalui lokus, yang memungkinkan pengaktifan item yang diinginkan. Efektivitas teknik ini telah mapan (Ross dan Lawrence 1968, Crovitz 1969, 1971, Briggs, Hawkins dan Crovitz 1970, Lea 1975), sebagaimana gangguan minimal dalam penggunaannya.[3]

Item yang harus diingat dalam sistem mnemonik (hafalan) ini secara mental terkait dengan lokasi fisik tertentu.[4] Metode ini bergantung pada hubungan spasial hafalan untuk membangun, mengatur, dan mengingat konten memorial. Metode ini juga dikenal sebagai "Journey Method," digunakan untuk menyimpan daftar item terkait, atau teknik "Kamar Roman", yang paling efektif untuk menyimpan informasi yang tidak berkaitan.[5]

Penggunaan kontemporer

Dewasa ini banyak penghafal efektif menggunakan metode loci. Kompetisi memori kontemporer dimulai pada tahun 1991 dan kejuaraan Amerika Serikat pertama diadakan pada tahun 1997.[6] Bagian dari kompetisi memerlukan komitmen memori dan mengingat urutan angka, angka dua digit, huruf abjad, atau kartu permainan. Dengan metode sederhana, para kontestan, menggunakan berbagai strategi baik sebelum bersaing, mengaitkan memori jangka panjang berupa gambar yang lebih hidup dan unik terkait dengan tiap item. Mereka juga mengaitkan memori jangka panjang berupa rute dengan titik hentian atau lokus yang mapan. Kemudian, dalam kompetisi, mereka tinggal menyetorkan gambar yang telah mereka kaitkan dengan tiap item pada lokus tersebut. Untuk mengingat, mereka menelusuri kembali rute, "berhenti" pada tiap lokus, dan "mengamati" gambar. Mereka kemudian menerjemahkannya kembali ke item terkait.

Para jawara hafalan menguraikan ini dengan menggabungkan gambar, termasuk juara delapan kali World Memory Champion Dominic O'Brien menggunakan teknik ini.[7] Jawara World Memory Champion 2006, Clemens Mayer dari Jerman, menggunakan perjalanan sebanyak 300-titik melalui "rumahnya" untuk rekor dunia dalam "maraton angka", menghafal 1.040 digit acak dalam waktu setengah jam. Gary Shang menggunakan metode loci untuk menghafal pi lebih dari 65.536 angka.[8]

Dengan menggunakan teknik ini seseorang dengan kemampuan menghafal biasa, setelah menetapkan rute titik-hentian dan mengaitkan gambar ke memori jangka panjang, dengan kurang dari satu jam praktek mampu mengingat urutan setumpuk kocokan kartu. Rekor dunia untuk ini dipegang oleh Simon Reinhard dengan 21,19 detik.[9]

Dalam budaya populer

 
Cumberbatch di lokasi syuting Sherlock di Chinatown, London, 2011

Televisi

Teknik ini disuguhkan dalam serial televisi BBC Sherlock di episode kedua dari seri kedua, "The Hounds of Baskerville", di mana Sherlock Holmes, diperankan oleh Benedict Cumberbatch, menggunakan "istana pikiran"-nya untuk mencari dan memasang kembali fakta-fakta penting dan asosiasi dalam ingatannya yang relevan dengan kasus. Dalam "The Empty Hearse," episode pertama dari seri ketiga, Sherlock berpura-pura mengakses istana pikirannya untuk meredakan bom. Metode ini juga terlihat lagi di episode dua dan tiga dari tiga seri. Dalam episode kedua, "The Sign of Three", ia menggunakan "istana pikiran" untuk mengatur interogasi; di episode tiga, "His Last Vow", teknik ini pun digunakan oleh Sherlock sewaktu ditembak di dada. Dalam episode ini juga teknik ini digunakan oleh antagonis utama, Charles Augustus Magnussen, sebagai metode untuk menyimpan sejumlah besar bahan pemerasan.

Film

Sebuah versi dari teknik ini, disebut "Gudang Memori" (Memory Warehouse), muncul dalam film 2003 Dreamcatcher, dihadiahkan kepada empat karakter utama film sebagai hasil dari kontak dengan alien yang berwujud bocah yang menyebut dirinya "Dudditz". Dalam film tersebut, Gudang Memori adalah tempat di mana semua pikiran dan kenangan karakter mengambil bentuk fisik yang dapat berinteraksi, dan dibakar bila perlu. Karakter Jonesy menyimpan seluruh bagian dari Gudang Memori yang didedikasikan khusus untuk kenangan dan teori tentang Dudditz, yang ia harus pulihkan dan sembunyikan setelah alien antagonis mengambil alih tubuhnya.

Sastra

Teknik ini digunakan oleh pembunuh berantai fiksi Hannibal Lecter di novel Hannibal dan Hannibal Rising, karya penulis Amerika Thomas Harris. Dalam beberapa bagian buku-buku ini, Lecter digambarkan secara mental berjalan melalui istana memori yang rumit untuk mengingat fakta-fakta.[10]

Teknik ini juga merupakan fokus utama dari buku Moonwalking with Einstein karya Joshua Foer.

Rujukan

  1. ^ Jusczyk, P.W.; Klein, R.M., eds. (1 Agustus 1980). The Nature of Thought: Essays in Honor of D. O. Hebb. Hillsdale, New Jersey: Psychology Press. hal. 217–218
  2. ^ Alexander Jamieson, A Grammar of Logic and Intellectual Philosophy, A. H. Maltby, 1835, hal. 112
  3. ^ O'Keefe, John; Nadel, Lynn (7 Desember 1978). The Hippocampus as a Cognitive Map'. Oxford: Oxford University Press.
  4. ^ Carlson, Neil R. (2010). Psychology the science of behaviour. Pearson Canada Inc. hal. 245. 
  5. ^ "The Roman Room Technique,". AcademicTips.org. diakses pada 21 April 2014. 
  6. ^ Foer, Joshua (2005). ""Forget Me Not: How to win the U.S. memory championship"" Periksa nilai |url= (bantuan). Slate. Diakses tanggal 2014-4-22. 
  7. ^ 1997 "Memory World Championships" arsip Mind Sports Worldwide. Diakses 22 April 2014
  8. ^ Raz, A.; Packard, M. G.; Alexander, G. M.; Buhle, J. T.; Zhu, H.; Yu, S.; Peterson, B. S. (2009). "A slice of π : An exploratory neuroimaging study of digit encoding and retrieval in a superior memorist". Neurocase 15 (5): 361–372.
  9. ^ 5 Minute Speed Cards WorldWorld Memory Statistics. World Memory Sports Council. diakses 22 April 2014
  10. ^ Harris, Thomas (1999). Hannibal. Delacorte Press.

Pranala luar