Bunga pukul empat

Bunga yang mekar saat pukul 4 sore
Bunga pukul empat
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
M. jalapa
Nama binomial
Mirabilis jalapa

Bunga asal Amerika Selatan ini mempunyai banyak warna, di antaranya merah, kuning, dan juga putih.[1] [2]Perbedaan warna antara satu dengan yang lain dilatar belakangi oleh gen, misalnya R= gen untuk bunga warna merah dan r= gen untuk bunga warna putih, jika keduanya disilangkana makan akan menghasilkan bunga warna merah muda.[3]

Biji bunga pukul empat yang bisa dibuat bedak

Bunga ini mekar pukul empat karena adanya rangsangan cahaya, gerakan ini dinamakan dengan fotonasti.[4] Tanaman ini termasuk dalam kelas Dicotyledones karena bijinya berkeping dua mempunyai kelopat dengan kelipatan 4 sampai 5 serta urat daunnya menjari.[5] Selain sebagai tanaman hias, bunga ini berfungsi juga sebagai pembatas pagar.[2] Kita bisa menjumpai bunga pukul empat di dataran rendah maupun perbukitan yang banyak mendapat sinar matahari.[2]

Bunga pukul empat warna putih dipadu dengan merah muda sebagai hasil dari penyilangan

Bunga pukul empat selain indah, dia juga mempunyai banyak khasiat bagi manusia.[2] Kandungannya yang berupa betaxanthis, zat asam lemak serta zat asam minyak dapat digunakan sebagai obat pelancar sirkulasi darah, peluruh air seni (diuretik).[2] Selain itu, bunga yang mempunyai nama binomial ''mirabilis jalapa'' ini bisa meredakan radang amandel, radang tenggorokan, batuk berdarah, kanker, batu ginjal, batu empedu, dan kencing manis.[2] Salah satu di antara manfaatnya yang sangat penting bagi wanita adalah dapat mengatasi keputihan, cukup rebus bunga pukul empat dengan kulit delima kering atau lidah buaya kemudian minum.[2] Meskipun banyak manfaatnya, namun wanita hamil tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya dan untuk perebusannya dilarang menggunakan alat-alat yang terbuat dari besi.[2]

Bentuk Tanaman

 
Bunga pukul empat putih yang sedang bermekaran.

Batang yang dimiliki batang basah yang tingginya mencapai 20-80 cm.[2] Kemudian daunnya berbentuk jantung yang berwarna hijau dan panjangnya mencapai 2-11 cm dengan lebar 8 mm-7 cm.[2] Pangkal daun membulat, ujung meruncing dan tepinya rata.[2] Adapun tangkai daunnnya mempunyai 6mm-6 cm.[2] Bunganya seperti terompet dan mempunyai banyak warna seperti meraah, putih dan lain-lain.[2]

Buahnya yang keras berwarna hitam dan berbentuk bulat yang bisa dibuat sebagai bedak.[2] Selain itu, tanaman ini juga mempunyai umbi berwarna coklat kehitaman dengan isi warna putih yang berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 7-9 cm dengan diameter 2-5 cm.[2]

Referensi

  1. ^ Utami, Nunik (2006).Keajaiban Bunga.Bandung:Penerbit Cinta. Hal 75 Cet 1
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Wijayakusuma, Hembing (2000).Ensiklopedia Millenium: Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia.Jakarta:Prestasi Insan Indonesia. Hal 91-93
  3. ^ Susilowarno, Gunawan (2007).Biologi SMA Kelas XII .Jakarta:PT Grasindo. Hal 116
  4. ^ Abdullah, Mikrajuddin (2006).IPA Terpadu SMP dan MTS.Jakarta:Penerbit Erlangga. Hal 202 Jilid 2A
  5. ^ Abdurahman, Deden (2008).Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Menengah Kejuruan Kelas X .Bandung:PT Grafindo Media Pratama. Hal 106