Air dadih
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP62Stevanus (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 1 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP62Stevanus (Kontrib • Log) 3895 hari 1064 menit lalu. |
Whey (atau laktoserum) adalah cairan yang tertinggal selama proses pengendapan dalam pembuatan keju.[1] Whey adalah cairan semi-transparan, dengan warna kuning-kehijauan, memiliki rasa yang sedikit asam, dengan aroma yang agak harum.[1]
Whey juga dapat ditemukan di dalam yoghurt, yang merupakan produk susu yang telah mengalami pengendapan protein.[1] Dalam pembuatan yoghurt, cairan bening yang berada diatas endapan susu merupakan whey.[1]
Whey merupakan produk makanan yang mempunyai nutrisi yang cukup lengkap dan banyak dipakai dalam industri makanan sebagai pangan fungsional.[1]
Pembuatan
Cairan whey dapat diperoleh melalui pengendapan protein susu.[2] Pengendapan dapat dilakukan dengan pengasaman, pemanasan, atau dengan penambahan rennet.[2]
Sebagai makanan manusia, whey dapat dipekatkan melalui penguapan untuk mendapatkan konsentrat yang lebih kental.[2] Penguapan juga dapat dilakukan untuk memperoleh whey bubuk.[2]
Protein Whey
Kandungan protein utama dalam protein whey adalah beta-laktoglobulin, alfa-laktoglobulin, bovine serum albumin (BSA), immunoglobulin (IG), dan lactoferrin (LF).[3] Dari protein tersebut, beta-laktoglobulin merupakan komponen terbesar protein whey.[3] Secara umum, protein di dalam whey dapat mengendap pada kondisi asam (pH < 4).[3]
Kegunaan
Kesehatan
Karena kandungan protein didalam whey cepat diserap oleh tubuh, konsentrat protein whey banyak digunakan sebagai suplemen makanan untuk para atlit dan binaragawan.[4]
Protein yang terkandung didalam whey telah diketahui memiliki kemampuan untuk mengurangi resiko penyakit jantung dan kanker, serta mempunyai pengaruh dalam penurunan tekanan darah.[3]
Industri Makanan
Dalam industri makanan, protein whey memiliki peran sebagai pangan fungsional.[3] Hal tersebut karena protein whey mempunyai kemampuan mengikat air, menciptakan emulsi (emulsifikasi), dan menciptakan buih (foaming).[3]
Protein whey juga dapat ditambahkan ke dalam makanan olahan untuk meningkatkan nilai nutrisinya.[3]
Protein whey dapat difungsikan sebagai materi pelapis yang dapat dimakan (edible coating) makanan.[3] Penggunaan pelapis tersebut bertujuan untuk meningkatkan masa simpan dan menjaga nilai kualitas dan nutrisi makanan.[3]
Whey digunakan dalam pembuatan berbagai produk makanan olahan seperti roti, minuman, makanan kaleng, prooduk keju, makanan beku, selai, jeli, pasta daging, dan produk susu.[2] Keju whey, seperti keju ricotta, dibuat dengan mengentalkan dan mengendapkan protein whey tanpa penambahan susu dan lemak susu.[2]
Teknologi Fermentasi
Dalam teknologi fermentasi, whey dapat digunakan sebagai substrat untuk menghasilkan bioproduk.[5] Hal ini dimungkinkan karena whey memiliki kandungan laktosa yang relatif tinggi, sebagai sumber karbon.[5] Lebih lanjut lagi, karena kandungan mineral di dalam whey, penambahan mineral lebih lanjut umumnya tidak dibutuhkan.[5] Whey telah digunakan sebagai substrat dalam fermentasi Clostridium acetobutylicum dan C. beijerinckii untuk produksi butanol.[5]
Pakan Ternak
Karena memiliki nilai kecernaan yang tinggi, whey banyak diolah sebagai pakan ternak.[6]
Nutrisi
Perbandingan komposisi nutrisi dalam 100 gram susu mentah, whey cair, dan whey padat ditunjukkan pada tabel berikut:[1]
Komposisi | Susu mentah | Whey cair | Bubuk whey |
---|---|---|---|
Air | 87.0 gram | 93.3 gram | 0.0 gram |
Karbohidrat | 4.7 gram | 4.7 gram | 75.0 gram |
Lipid | 3.8 gram | 0.3 gram | 1.0 gram |
Protein | 3.3 gram | 0.9 gram | 12 gram |
Meskipun kandungan protein di dalam cairan whey cukup rendah, protein whey mudah diserap tubuh.[1] Lebih rinci lagi, di dalam cairan whey, terdapat berbagai komponen nutrisi.[1] Komponen tersebut adalah laktosa (4.7 gram per 100 gram cairan whey), asam laktat (0.5 gram per 100 gram cairan whey), lemak (0.3 gram per 100 gram cairan whey), protein (0.9 gram per 100 gram cairan whey), berbagai mineral (5.0 gram per 100 gram cairan whey), dan vitamin.[1]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i (Inggris)Vasey C (2 Okt 2006). The Whey Prescription: The Healing Miracle in Milk. Inner Traditions / Bear & Co. ISBN 9781594771279.
- ^ a b c d e f (Inggris)Miller GD, Jarvis JK, McBean LD (29 Sep 1999). Handbook of Dairy Foods and Nutrition, Second Edition. CRC Press. ISBN 9781420050189.
- ^ a b c d e f g h i (Inggris)Onwulata C, Huth P (3 Mar 2009). Whey Processing, Functionality and Health Benefits. John Wiley & Sons. ISBN 9780813803876.
- ^ (Inggris)DiPasquale MG (12 Des 2010). Amino Acids and Proteins for the Athlete: The Anabolic Edge, Second Edition. CRC Press. ISBN 9781420043815.
- ^ a b c d (Inggris)Pometto A, Shetty K, Paliyath G, Levin RE (11 Okt 2005). Food Biotechnology, Second Edition. CRC Press. ISBN 9781420027976.
- ^ (Inggris)Wallace A, Terry RE (5 Jan 1998). Food Biotechnology, Second Edition. CRC Press. ISBN 9780824701178.