Etika Jawa
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 27 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3817 hari 8 menit lalu. |
Etika Jawa adalah etika, atau panduan hidup yang umum berlaku di masyarakat Jawa, Indonesia.[1] Etika Jawa bukan panduan yang berupa pasal-pasal atau norma-norma tertulis, melainkan etika yang berlandaskan moral, hati nurani, dan olah rasa.[1]
Ciri-ciri Etika Jawa
Dalam buku Etika Jawa, karangan Frans Magnis Suseno, dijelaskan bahwa orang Jawa tidak mengenal baik dan jahat, melainkan orang yang bertindak karena ketidaktahuan.[1] Jadi, apabila orang bertindak merugikan orang lain, itu dianggap sebagai orang yang belum mengerti mana yang baik dan mana yang tidak baik.[1]
Etika Jawa menekankan keharmonisan, keselarasan pada setiap dimensi kehidupan, salah satunya dengan alam.[1]