Nasi Jagung
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP27Yohannes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 27 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP27Yohannes (Kontrib • Log) 3892 hari 1426 menit lalu. |
Nasi Jagung adalah suatu makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya.[1] Jagung yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua atau dikenal dengan istilah jagung pipil.[1] Di pasaran jagung pipil tersebut mudah ditemukan karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan harga jagung manis atau pun jagung muda.[1]
Persebaran
Nasi Jagung terkenal di daerah Jawa, terkhusus orang-orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.[2] Contoh kota yang terkenal dengan nasi jagungnya ialah Surabaya dan Madura.[2] Walaupun demikian, nasi jagung juga terkenal di daerah-daerah pedesaan, sebab orang-orang desa turut mengkonsumsi nasi tersebut, lantaran mahalnya nasi beras.[3] Selain di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Nasi Jagung juga menjadi konsumsi masyarakat di Flores, Sumba, dan Timor karena merupakan makanan yang mudah dan sederhana untuk dimasak.[4]
Cara Pembuatan
Untuk membuat nasi jagung diperlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak, karena prosesnya tidak sesingkat memasak nasi biasa.[3] Berikut adalah cara membuat nasi jagung[5]
- Tumbuk Jagung sampai menjadi beras jagung.
- Cuci beras jagung sampai bersih dan rendam dalam air selama tiga hari tiga malam
- Cuci kembali beras jagung yang telah direndam dan ditiriskan
- Tumbuk beras jagung hingga menjadi halus
- Campur beras jagung dengan air sesuai takaran (Jika menggunakan 1 kg maka airnya 500ml)
- Masak beras jagung hingga matang
Setelah matang, nasi jagung yang dihasilkan akan lebih pera dan lebih kering dari nasi beras biasa. [1] Walaupun demikian, hal yang perlu diperhatikan dalam memasak jagung ialah sifat jagung yang banyak menyerap air sehingga takaran air yang digunakan harus dipertimbangkan, yakni diberikan lebih banyak.[1]
Gizi Nasi Jagung
Nasi Jagung dinilai memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasi beras.[6] Nasi Jagung lebih kaya akan vitamin (Vit. A, B1, B6, B12, C dan E), mineral (Folat, Kalsium, Fosfor, Natrium, Zink) dan serat.[6] Dalam nasi jagung, gizi yang paling tinggi terkandung ialah Magnesium (Mg). [6] Mengkonsumsi Magnesium membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit diabetes dan darah tinggi.[6] Walaupun demikian, bagi mereka yang tidak cocok mengkonsumsi jagung (bahan-bahan yang diolah dari jagung termasuk nasi jagung) dapat menimbulkan flatus atau buang angin.[6]
Referensi
- ^ a b c d e (Indonesia) C. Soejoetu. 2006. Dasar Dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Grasindo, 53-60.
- ^ a b (Indonesia) Haryo Bagus Handoko. 2009. Tempat Makan Makanan Favorit di Malang. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 77.
- ^ a b (Inggris) Lother Arsan. 2001. The Food of Indonesia: Authentic Recipes from the Spice Islands. Boston : Periplus Editions, 62.
- ^ (Inggris) Jill Forshee. 2006. Culture and Customs of Indonesia. Westport, Conn. [u.a.] : Greenwood Press, 133.
- ^ (Indonesia) Tim Tujuh Sembilan Tujuh. 2008. 1010 Resep Asli Masakan Indonesia: Petunjuk Praktis dalam Pemenuhan Gizi Anak dan Keluarga. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 236.
- ^ a b c d e (Indonesia) Harry Freitag & Prima Oktaviani. 2010. Bebas Kanker Tanpa Daging. Yogyakarta: Penerbit Jogja Great! Publisher, 85.