Soemirat
Halo, Soemirat. Selamat datang di Wikipedia bahasa Indonesia! | |||
---|---|---|---|
|
Pengalihan halaman
Halo, Mas Soemirat!
Dimohon jangan mengalihkan halaman secara manual karena item di Wikidata tidak bisa ter-update secara otomatis. Dalam hal ini anda dapat melihat panduan singkatnya di sini. Terima kasih dan salam sejahtera. Wagino 20100516 (bicara) 23 April 2014 01.59 (UTC)
Hallo Mas Wagino, saya kurang paham cara mengalihkanya giman ya? Di petunjuk harusnya ada tab alihkan tapi di layar saya tidak ada...
- Sebelumnya saya mohon maaf karena baru menyadari bahwa saat saya menyarankan pemindahan halaman ternyata akun anda belum berstatus Pengguna terkonfirmasi otomatis sehingga tab pengalihan belum muncul. Namun saat ini saya yakin tab tersebut telah muncul dan anda dapat menggunakannya. Jika ada hal-hal lain yang perlu dijelaskan lebih lanjut, silakan menghubungi saya lagi. Salam. Wagino 20100516 (bicara) 29 April 2014 04.01 (UTC)
Hallo Mas Wagino. Terima kasih untuk petunjuknya. Saya mau mohon petunjuk lagi, sebelum saya terlanjur salah tulis/sunting. Untuk penulisan artikel anggota keluarga kasultanan Yogyakarta, bagaimana pemberian judul yang baik. Saya mencoba untuk menyeragamkan dengan Artikel terdahulu Ratu Hemas tapi di artikel Pembayun saya lihat ada pengalihan dari Mas Wagino untuk penghapusan gelar. Sementara itu di artikel Gusti Kanjeng Ratu Bendoro yang tadinya saya tulis dengan judul Bendoro justru dialihkan ke judul baru yang memasang seluruh gelar. Demikian juga dengan artikel Notonegoro yang dialihkan untuk penghilangan gelar, yang saya takutkan akan menimbulkan ambigu dengan artikel Notonegoro lain yang bergelar professor / Tumenggung Notonegoro sementara artikel Pangeran Yudonegoro tidak bisa dihilangkan gelarnya karena sudah ada artikel Yudonegoro. Mohon petunjuk untuk pemberian judul artikel yang terbaik. Yang mana saja saya kira tidak masalah asalkan ada keseragaman dan konsisten. Salam hormat.
Soemirat
Gusti Kanjeng Ratu Bendara
Selamat pagi, Pak Soemirat.
Saya telah merapikan artikel yang berjudul Nurastuti Wijareni. Apakah lebih bagus? Saya yakin Anda menginginkan judulnya yang lebih baik, 'kan? Apa judul yang Anda pilih? Mungkin saya bisa bantu.
Relly Komaruzaman Bicara 25 April 2014 19.59 (UTC)
Selamat Pagi,
Untuk artikel tersebut saya sarankan judulnya diganti ke nama terakhir: Gusti Kanjeng Ratu Bendara, karena secara resmi pihak Kraton menarik nama Nurastuti Wijareni dan menggantinya dengan nama baru. Jadi untuk menghormati tradisi mereka, secara resmi nama lama sudah tidak boleh dipakai lagi.
silahkan dilihat referensi-referensi berikut:
http://www.kerajaannusantara.com/id/yogyakarta-hadiningrat/news/305-Gelar-untuk-Putri-dan-Calon-Menantu-Raja-Jogja http://www.theyogya.com/2011/07/calon-mantu-sultan-kini-bergelar-kph.html https://id.berita.yahoo.com/kisah-kesuksesan-si-ganteng-yudanegara-meminang-anak-sultan-143231586.html
- Harap bersabar dan jangan terlalu ambisius mengubahnya, kontributor di Wikipedia yang aktif dan pengguna yang berpengalaman bertahun-tahun menyumbang tulisannya di sini secara sukarela menginginkan ensiklopedia yang netral dan berkualitas baik tampilan dan kualitas informasinya. Di sini, setiap suntingan tidak ada niat buruk jika ada yang memberikan komentar di halaman pembicaraan. Akan saya ubah beberapa tulisan, dan harap diperbaiki jika ada kekurangan yang masih ada, supaya pengguna lain berpikir kontribusi Anda serius.
- Terima kasih atas masukanya. Sekiranya ada kesalahan dalam menyunting atau membuat artikel mohon jangan segan-segan menunjukkan, karena saya masih baru dan berusaha sebisa mungkin menulis yang terbaik dengan terlebih dahulu mencari bahan-bahan artikel dari media untuk rujukan dan pemastian. Silahkan dikoreksi demi keakuratan dan kualitas artikel.
- Sudah saya ubah judul dan beberapa tulisan di artikel tersebut, dan harap diperbaiki jika ada kekurangan yang masih ada, supaya pengguna lain berpikir kontribusi Anda serius. Bendara memang tidak ditulis Bendoro, saya berpendapat Anda mengetahui dialek kaum bangsawan yang lebih menghilangkan bunyi "o" dalam pengucapaan dan bunyi "a" yang tidak terlalu nyata berbunyi "a". Silakan dirapikan, dan jangan menulis dengan gaya bahasa yang tidak tepat untuk menulis ensiklopedia. Silakan diperhatikan dan ditingkatkan kualitas artikel Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Terima kasih, dan senang berkomunikasi dengan Anda.
- Terima kasih banyak Pak/Bu (Maaf saya tidak tahu harus panggil apa) Relly untuk masukan dan koreksinya. Saya ingin bertanya mengenai peraturan judul artikel. Tadinya saya ingin memberi judul "Ratu Bendara" karena ingin menyesuaikan dengan artikel Ratu Hemas. Tapi kemudian oleh pengguna Wagino disarankan untuk tidak menggunakan gelar seperti contoh artikel Ratu Pembayun yang dialihkan ke Pembayun dengan alasan untuk menghilangkan gelar. Sekarang Anda menyarankan penggunaan gelar lengkap Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Apakah kira kira bisa diseragamkan supaya tidak menimbulkan kebingungan? Menurut saya yang mana saja tidak masalah asalkan ada konsistensi. Terima kasih.
Setelah saya pikir-pikir memang lebih baik dijadikan Gusti Kanjeng Ratu Bendoro. Dulu Hamengkubuwono pernah mau diganti Hamengkubuwana penulisannya di Wikipedia, tapi naluriku lebih memilih yang biasa saya lihat dan ingat sebelumnya. Sekarang judulnya tidak membebani perasaan Anda dan juga saya. Silakan dirapikan tanpa kesalahan satu huruf dan tanda baca sehingga sempurna .
Ratu Bendoro? Waduh, aku mulai pusing. Silakan disunting dulu artikel tersebut. Judul yang terbaik akan menyusul nantinya menyesuaikan isi artikel. Saya laki-laki, Pak Soemirat. Saya mau tidur dulu. Salam untuk Anda.
Relly Komaruzaman Bicara 25 April 2014 21.06 (UTC)
- Terima kasih Pak Relly, saya sudah revisi Bendara menjadi Bendoro mohon masukkanya kalau masih ada kesalahan. Selamat beristirahat.