Monumen meteorit
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP47Dhorifah (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP47Dhorifah (Kontrib • Log) 3851 hari 217 menit lalu. |
Monumen meteorit adalah salah satu objek wisata yang terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu yang berada di kaki Gunung Sumbing.[1] Monumen ini dibangun untuk mengingat peristiwa alam jatuhnya meteor di Desa Wonotirto pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2001, sekitar pukul 09.00.[1] Saat itu, belasan warga sedang melakukan aktifitas di ladang tembakau, kemudian mereka dikejutkan dengan suara gemuruh disertai ledakan keras menyusul 2 buah benda jatuh dari langit. Setengah jam kemudian hal itu terjadi lagi, sebuah benda serupa jatuh di jalan dengan jarak 1 kilometer dari pemukiman penduduk.[2] Ternyata benda tersebut adalah sebuah meteor sebesar kepalan tangan orang dewasa, setelah itu warga yang menyaksikan kejadian tersebut melaporkannya pada perangkat, sehingga laporan berlanjut ke pemerintahan kabupaten.[2]
Untuk keperluan penelitian maka benda langka itu dibawa ke Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, misteripun terkuak, benda jatuh itu adalah sebuah meteor, memang ini sebuah peristiwa langka terjadi di Jawa, setelah berselang 17 tahun pasca jatuhnya meteor di Desa Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada tahun 1984. Menurut Rektor IST Akprind, Ir Sudarsono, MT, setiap tahun rata-rata ada 150 meteorit jatuh ke bumi, namun meteorit yang jatuh di Desa Wonotirto tersebut mempunyai catatan sejarah tidak seperti yang lain.
Untuk mengabadikan peristiwa jatuhnya meteor tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian membangun Monumen Meteorit Wonotirto di jalan desa menuju puncak Sumbing yang diresmikan pada tanggal 18 Februari 2002, dengan maksud agar bisa dijadikan tempat wisata pendidikan. Sebuah monumen berbentuk replika batu meteorit di tengah taman ( Meteor Garden ) yang indah di lereng Gunung, dari lokasi itu kalau kita memandang ke arah bawah yang terlihat adalah hamparan panorama menakjubkan terbentang di kaki gunung. Museum Rekor Indonesia ( MURI ) menempatkan monumen ini sebagai satu-satunya monumen jatuhnya meteor di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Kini setelah sekian lama batu meteorit itu disimpan oleh IST Akprind Yogyakarta, pada hari Senin 3 Mei 2010 dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Temanggung, serah terima dilakukan oleh Rektor IST Akprind Ir. Sudarsono, MT kepada Bupati Temanggung Drs Hasyim Afandi.
Usai serah terima batu meteorit, kemudian dilanjutkan kunjungan ke Monumen Meteorit Wonotirto tempat jatuhnya benda angkasa tersebut, rombongan yang datang dari Yogyakarta saat itu didampingi oleh Wakil Bupati Ir. Budiarto, MT, Sekretaris Dearah Drs Bambang Arochman, MM dan jajaran SKPD Kabupaten Temanggung.
Untuk sementara ini batu meteorit Wonotirto masih di simpan di Kantor Bupati Temanggung, sehingga timbul pemikiran dan gagasan baru, untuk melengkapi tujuan wisata pendidikan perlu kiranya dibangun Gedung Planetorium Mini dengan prinsip-prinsip yang mengedepankan pengetahuan dan keilmuan tentang meteor serta benda-benda angkasa lainnya, di dalam museum itu akan diletakkan meteorit asli secara permanen dengan sistem pengamanan secara khusus. Meteorit Wonotirto adalah satu-satunya yang mempunyai nilai sejarah dengan adanya catatan waktu, tempat, saksi dan peristiwa bagaimana benda angkasa itu jatuh. Sejarah yang juga melengkapi catatan di Museum Rekor Indonesia. http://duanamtour.com/berita-read-wisata_pendidikan__monumen_meteorit_temanggung.html
Kejadian ini kemudian menarik para ilmuwan untuk menelitinya, termasuk para dosen di sebuah sekolah tinggi di Yogyakarta.[1] Setelah dilakukan penelitian, kemudian pemerintah daerah Temanggung memutuskan untuk membangun monumen tepat di lokasi jatuhnya meteor.[1] Bahkan pecahan meteor tersebut ikut diabadikan dalam Monumen meteorit.[1] Sebelumnyaa, batu tersebut ditempatkan dalam suatu wadah dan untuk sementara dipajang di Kantor Dinas Bupati Temanggung, komplek Kantor Setda Temanggung.[3]
Monumen ini menjadi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, apalagi didukung dengan panorama alam yang indah, serta udara pegunungan yang sejuk dan menyegarkan ditambah dengan potensi agrowisata buah juga sayuran di sekitar lokasi dengan latar belakang Gunung Sumbing yang kokoh.[4][5]
Monumen Meteorit
Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu. Temanggung, Jawa Tengah, Indonesia
Referensi
- ^ a b c d e "Monumen meteorit". Kabupaten Temanggung. Diakses tanggal 2 Mei 2014.
- ^ a b "Wisata Pendidikan : Monumen Meteorit Temanggung". Duanam Tour. Diakses tanggal 2 Mei 2014.
- ^ "Monumen meteorit". Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diakses tanggal 2 Mei 2014.
- ^ "Data Potensi Unggulan Daerah Kabupaten Temanggung" (PDF). Humas Provinsi Jawa Tengah. Diakses tanggal 2 Mei 2014.
- ^ "Monumen meteorit". Rama Tour Travel. Diakses tanggal 2 Mei 2014.