La Ode Husaini

Revisi sejak 3 Mei 2014 16.42 oleh Arsil sadaq (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''La Ode Husaini Raja Muna 16 (1716-1767)''' Pada masa Pemerintahan Raja La Ode Huseni ( omputo sangia ) terjadi reformasi pada struktur pemerintahan dan struktur m...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

La Ode Husaini Raja Muna 16 (1716-1767)

Pada masa Pemerintahan Raja La Ode Huseni ( omputo sangia ) terjadi reformasi pada struktur pemerintahan dan struktur masyarakat. Reformasi yang dilakukan oleh La ode husaini tersebut bertuajuannya agar setiap golongan mempunyai andil dan fungsi dalam roda pemerinttahan. Selain itu dimaksudkan agar roda pemerintahan dapat berjalan secara efektif. Perangkat Pejabat Kerajan Muna pada masa Raja La Ode Husaini adalah : Dari golongan Kaomu berjumlah 20 orang yaitu;

  1. Raja Muna ( Kepla negera )
  2. Dua orang kapita lau ( Panglima Angkatan Laut )
  3. Bobata 8 orang (
  4. Barata 4 orang ( Kepala Daerah Otonom )
  5. Kino Agama 1 orang ( Kepala Urusan Agama/ menteri Agama )
  6. Imamu 1 orang ( Imam )
  7. Hatibi 2 orang. ( Khatib )

Sedangkan Pejabat Kerajaan dari golongan Walaka berjumlah 10 orang yaitu;

  1. Banto balano 1 orang ( Perdana Menteri )
  2. Mintarano bhitara 1 orang ( Mahkama Agung )
  3. Koghoerano 4 orang ( Kepala Pemerintahan Wilayah setingkat kecamatan )
  4. Mowano Lindo empat Orang ( Kepala Pemerintahan Kampung )

Perangkat Pejabat dalam Kerajaan khusunya golongan Lindo dan Fitu Bangkauno berjumlah 7 orang. Perangkat kerja Raja Muna khususnya Wawono Liwu berjumlah 3 orang. Mitra kerja raja muna yang mengatur dan di atur disebut manusia awal. Di masa pemerintahan Raja Muna La ode Huseni, dalam tatanan adat istiadat masyarakat Muna yang menyangkut soal akad nikah di tetapkan mahar menurut golongan masing-masing sebagai berikut;

  • Untuk maharnya goloangan Kaomu 20 boka.
  • Mahar golongan Walaka 10 boka 10 suku.
  • Maharnya Lindo dan Fitu Bengkauno 7 boka 2 suku;
  • Maharnya Wawono Liwu 3 boka 2 suku

Inilah hubungan antara golongan yang sukar dipisakan dan dihilangkan karena mempunyai hikmah yang mengadung makna menjurus pada poadha-adhati, poangka-angkatao, popia-piara dan pomoolo-moologho, yang menjadi landasan idiologi SOWITE.

Karena jasanya dalam menyempurnakan struktur Kerajaan, masyarakat dan adat tersebut, dikalangan masyarakat Muna La Ode Husaini di kenal sebagai “ Nembali  Kolakino Wuna Nofotoka Bhesarano. Poentauno Alamu Popano, Malaikati Popano,Bhe Badhano Manusia, Bhewite”. Yang artinya kira-kita La Ode Huseni dinobatkan menjadi Raja Muna lengkap dengan skturtur pemerintahan serta perangkat-perangkat jabatan yang semua bernuansa religius atau ke agamaan. Yakni agama Islam.