Wayang Topeng
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 20 April 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 29 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3841 hari 821 menit lalu. |
Wayang Topeng adalah wayang yang dimainkan oleh orang dengan menggunakan topeng yang menutupi wajah.[1] Wayang Topeng ini dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.[1] Wayang Topeng ini selain ditampilkan dalam pagelaran budaya, biasanya juga digunakan dalam pesta pernikahan untuk menghibur para tamu undangan sekitar 20 sampai 30 menit dalam pementasannya.[2]
Tata Urutan Penyajian Wayang Topeng
Penyajian pertunjukan wayang topeng dengan tata urutan sebagai berikut:[3]
- Gending Giro (terlebih dahulu menabuh gending Eleng-eleng, Krangean, Loro-loro, gending Gondel dan diakhiri dengan gending Sapujagad.[3]
- Pembukaan dengan tari Beskalan Lanang (topeng Bangtih).[3]
- Jejer Jawa (kediri).[3]
- Parang Gagal (Selingan tari Bapang).[3]
- Adegan Gunungsari-patrajaya.[3]
- Adegan Jejer Sabrang (Klana Sewandana).[3]
- Adegan Perang Brubuh dan Bubaran.[3]
Rujukan
- ^ a b "Wayang Topeng". Diakses tanggal 6 mei 2014.
- ^ "Wayang Topeng or Wayang Gedog". Diakses tanggal 6 mei 2014.
- ^ a b c d e f g h Robby Hidajat. 33, Nomor 2 , By Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang, Agustus 2005 Struktur, Simbol, dan Makna Topeng Malang (Tesis). http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Struktur-Simbol-dan-Makna-Wayang-Topeng-Malang-Robby-Hidajat.pdf,Tahun 33, Nomor 2 , By Bahasa dan Seni Universitas Muhammadiyah Malang, Agustus 2005.