Persipur Purwodadi

klub sepak bola di Indonesia
Revisi sejak 6 Mei 2014 09.24 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (- jaman + zaman))

Persipur (singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Purwodadi) adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Persipur Purwodadi saat ini berlaga di kompetisi nomor 2 nasional,yaitu divisi utama (DU)

Persipur FC Purwodadi
Logo Persipur
Nama lengkapPersatuan Sepakbola Indonesia Purwodadi
JulukanLaskar Petir Kuning
Burung Api Mrapen (Feniks Mrapen)
Berdiri1969
StadionStadion Krida Bakti[1]
Purwodadi, Indonesia
(Kapasitas: 10,000)
PemilikPT. Persipur Utama Cipta Prestasi
ManajerIndonesia Ir.H.Adi Setiawan SH
PelatihIndonesia Nanang Kushardiyanto
LigaDivisi Utama Liga Indonesia
20144th
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

Sejarah

Berdasarkan catatan sejarah, klub Persipur Purwodadi mulai berdiri ... pertengahan tahun 1969. Sayangnya, tanggal pasti kapan berdirinya Persipur itu tidak diketahui dengan pasti. Kali pertama berdiri Persipur dipimpin oleh Suhartoyo, seorang guru olahraga yang mengajar di SMP Kristen Purwodadi. Selain Suhartoyo, ada beberapa nama lagi yang ikut berperan dalam pendirian Persipur itu. Diantaranya, Marno dan M Supa’at (keduanya guru SD) dan Tohari seorang anggota TNI yang bertugas di Kodim 0717 Purwodadi. Ada beberapa alasan yang melatar belakangi didirikannya Persipur itu. Pertama, para tokoh bola di Purwodadi melihat bahwa saat itu banyak klub-klub bola yang bermunculan tetapi tidak ada sebuah induk organisasi yang mewadahi. Sehingga, masing-masing klub itu terkesan berjalan sendiri-sendiri tanpa ada kordinasi yang baik. Kedua, adanya saran dari Komda (sekarang Pengda) PSSI Jawa Tengah agar pecinta bola segera membentuk organisasi atau klub resmi di bawah naungan PSSI. Atas dasar kedua hal itulah akhirnya lahir sebuah wadah olahraga sepak bola di Kabupaten Grobogan yang diberi nama Persipur Purwodadi. Setahun setelah terbentuk atau tepatnya pada tahun 1970 Persipur mulai mengikuti kompetisi resmi PSSI. Baik untuk tim junior maupun senior. Sayangnya, selama hampir lima tahun mengikuti kompetisi, tidak ada prestasi menonjol yang diraih oleh Persipur. Bahkan, kondisi sepak bola di Grobogan mulai tahun 1975-1980 terkesan vakum. Baru pada tahun 1981 persepak bolaan di Grobogan mulai menggeliat lagi. Ini, setelah jabatan Ketua Umum Persipur diambil alih oleh Sutarmanto BA. Dibawah kepemimpinan Sutarmanto ini Persipur kembali mengikuti kompetisi resmi PSSI secara lebih serius. Hasilnya, tidak sia-sia. Dimana tim Persipur Junior berhasil menjadi juara pertama kompetisi wilayah Jateng dan DIY musim kompetisi 1986-1987. Selain itu, kesebelasan ini juga berhasil masuk posisi 8 besar nasional. Setahun berikutnya, tim junior ini berhasil menjadi juara II wilayah Jateng dan DIY. Prestasi yang diraih Persipur ini tidak bisa dilepaskan dari jasa Johny Supriyadi, seorang pengusaha setempat yang ikut menyuntik dana dan motivasi bagi para pesepakbola muda. Usai meraih prestasi di wilayah Jateng dan DIY itu pamor persepak bolaan di Purwodadi kembali surut selama beberapa tahun. Nama Persipur baru muncul lagi sekitar tahun 2001. Yakni, seiring dengan keikut sertaan pemain senior mengikuti kompetisi Divisi IIB Jawa Tengah. Setahun kemudian (2002) Persipur berhasil naik ke Divisi IIA. Sayangnya, pada musim pertama di Divisi IIA Persipur gagal meraih prestasi. Baru pada tahun 2003-2004, Persipur yang dimanajeri Johny Supriyadi berhasil naik ke kompetisi Divisi II Nasional dan mampu menduduki posisi runner up dibawah Persibo Bojonegoro. Posisi kedua itulah yang akhirnya membawa tim berjuluk Feniks Mrapen itu menggapai tiket ke divisi I. Musim pertama berada pada Divisi I, yakni tahun 2004-2005 Persipur hanya bisa meraih posisi keempat. Dibawah, Persid Jember, Persibo Bojonegoro dan Persaka Bali. Sampai tahun 2012 ini Persipur masih saja bertahan di level Divisi I.

Warna

Persipur seharusnya mengikuti jejak Persija Jakarta dan Persema Malang yang mengubah warna jersey kandang sebelumnya seperti Persija mengubah warnanya dari merah menjadi jingga dikarenakan warna jingga lebih mencerminkan warga jakarta yaitu Betawi, begitu pula Persema Malang yang mengubah warnanya dari Merah menjadi Biru Muda. Persipur Purwodadi sendiri berniat mengubah warna seragam kandangnya dari merah menjadi kuning, karena "warna kuning dirasa lebih mencerminkan masyarakat" Kabupaten Grobogan yang mayoritas "Petani Padi", juga bisa diartikan sebagai warna kejayaan, sehingga rakyat kecil di Grobogan juga merasa memiliki Persipur Purwodadi.

Julukan

  • Laskar Petir Kuning / The Yellow Thunder

julukan Laskar petir diberikan oleh Persipur karena konon pada zaman dahulu ada pemuda asli Grobogan yang bernama Ki Ageng Selo, pemuda tersebut konon mampu menangkap petir.

  • Feniks Mrapen / The Mrapen Phoenix

julukan Feniks Mrapen alias Burung Api Mrapen dberikan oleh Persipur karena Mrapen merupakan api abadi yang ada di Kabupaten Grobogan, dan menurut mitologi api abadi itu di lambangkan dengan wujud seekor burung api atau dikenal dengan nama Feniks.

Prestasi

  • 2012/2013 :Promosi ke divisi utama

Pemain

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
91 GK   IDN Susanto
3 DF   IDN bangun ujiono
30 DF   IDN idrus gunawan
21 DF   IDN ahmad faizin
17 DF   IDN franky mahendra
10 DF   IDN ribut pujiono
No. Pos. Negara Pemain
42 MF   IDN parjono
23 DF   IDN fery hariyadi
8 MF   LBR jhon tamba barnes
6 MF   GUI mousa keita
9 MF   IDN ardiles agung widagdo

Mantan Pemain terkenal

Referensi

  1. ^ www.persipur.com

Pranala luar