Pathet

Revisi sejak 8 Mei 2014 13.57 oleh BP90Vincentius (bicara | kontrib) (Membuat halaman pathet)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pathet merupakan pengaturan nada gamelan atau musik tradisional Jawa. [1] Pathet berlaku dalam laras gamelan pelog maupun slendro. [2] Pathet memberikan keindahan dan harmonisasi pukulan gamelan.[2] Setiap pathet memiliki urutan nada tersendiri yang berbeda satu dengan yang lain.[2] Dalam pentas pewayangan pathet memberikan tanda waktu dan adegan yang sedang berlangsung.[3] Pembatasan nada beserta pengaturannya mengandung makna filosofis dalam budaya Jawa terutama dalam pementasan wayang. [4] Dalam pertunjukan wayang di Surakarta secara umum dikenal tiga pathet yaitu, nem, sanga, dan manyura.[5]

Seorang penabuh gamelan selalu mengikuti aturan pathet

Jenis dan Penggunaan Pathet

Menurut jenisnya, secara umum terdapat beberapa pathet untuk laras pelog dan slendro.[1] Adapun jenis pathet dalam laras slendro adalah sebagai berikut:[2]

  • Slendra
    • Nem: 6-5-3-2
    • Sanga: 2-1-6-5
    • Manyura: 3-2-1-6

Sementara pathet untuk laras slendro adalah sebagai berikut :[2]

  • Pélog
    • Lima: 5-4-2-1 (lami) utawi 5-3-2-1 (énggal)
    • Nem: 2-1-6-5
    • Barang: 3-2-7-6
    • Manyura: 3-2-1-6

Setiap pathet menjadi tanda waktu sebuah pertunjukan wayang sedang berlangsung.[3] Pathet nem dipakai untuk membuka pertunjukan wayang yang dimulai pukul 21.00.[3] Pathet nem mengirigi adegan istana sampai dengan adegan perang pada pukul 24.00[3] Setelah adegan perang sampai adegan pertapaan digunakan pathet sanga.[3] Pathet sanga berakhir pada pukul 03.00.[3] Pertunjukan wayang diakhiri dengan pathet Manyura.[3]

Rujukan

  1. ^ a b Bambang Murtiyoso, dkk (2007). Teori Pedalangan. Surakarta: ISI Surakarta. ISBN 979-8217-60-8. 
  2. ^ a b c d e R.M. Jayadipura (1949). Music in Java. The Hague. 
  3. ^ a b c d e f g Anonim (1985). Wayang Asal Usul dan Jenisnya. Semarang: Dahara Prize. 
  4. ^ Jennifer Lindsay (1992). Javanese Gamelan. ISBN 0-19-588582-1.  Teks "page 39-41" akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Harijadi Tri Putranto (2011). "Konsep Garap Sulukan Dalam Tradisi Pedalangan Gaya Surakarta Sebuah Tawaran". Pusat Data Wayang Indonesia. Diakses tanggal 8 Mei 2014.