Bentara Budaya Yogyakarta
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP69Tommy (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 9 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP69Tommy (Kontrib • Log) 3880 hari 645 menit lalu. |
Bentara Budaya Yogyakarta adalah lembaga kebudayaan di bawah naungan Kelompok Kompas Gramedia, beralamat di Jalan Suroto 2, Kotabaru, Yogyakarta.[1] Bentara Budaya Yogyakarta didirikan serta didukung dana oleh Kelompok Kompas Gramedia.[2] Bentara Budaya secara reguler mengadakan berbagai macam acara kesenian, seperti pameran dan pagelaran, pemutaran film dan diskusi bulanan.[3] Selain mengangkat budaya Indonesia, Bentara Budaya juga kerap mengadakan kerja sama dengan lembaga seni lainnya dari lintas negara.[3] Lembaga ini dipimpin oleh seorang direktur eksekutif, dan memiliki seorang koordinator pelaksana yang berkedudukan di Jakarta.[2] Untuk menentukan acara-acara yang berlangsung di Bentara Budaya Yogyakarta akan melalui seleksi oleh Dewan Kurator. Semua proposal yang masuk dibahas dalam Rapat Dewan Kurator.[2]
Sejarah
Bentara Budaya Yogyakarta didirikan pada tanggal 26 September 1982, tujuan didirikannya Bentara Budaya ini adalah untuk menampung dan mewakili wahana budaya bangsa dari berbagai kalangan, latar belakang, dan cakrawala yang berbeda.[3] Pimpinan harian Kompas yaitu P.K. Ojong dan Jakob Oetama yang memiliki perhatian terhadap kebudayaan menggagas koleksi-koleksi Kompas seperti lukisan, keramik, dan benda-benda antic lainnya untuk dikelola. Karikaturis Kompas, GM Sudarta, ditunjuk sebagai pengelola koleksi tersebut, untuk menampung benda-benda koleksi ini didirikan Gramedia Art Gallery pada tahun 1974 bertempat di Pintu Air, Jakarta. Gramedia Art Gallery ini lah yang menjadi cikal bakal Bentara Budaya.[2] Pada tahun 1980, sarana ruang pamer di Yogyakarta sangat minim, hanya Taman Budaya Yogyakarta, Karta Pustaka, dan Seni Sono.[3] Namun pada saat itu Seni Sono sudah mulai ditinggalkan karena sudah dipakai Gedung Negara.[3]
Jazz Mben Senen
Bentara Budaya Yogyakarta memiliki acara pertunjukan musik rutin bernama Jazz Mben Senen yang digelar setiap hari Senin.[4] Jazz Mben Senen merupakan sarana berkumpulnya para musisi, pencinta, serta penikmat musik jazz.[4] Jazz Mben Senen yang artinya jazz setiap senin, acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Musik Jazz Jogja mulai dari pukul 20:30 – 24:00 WIB.[5] Penonton yang hadir tidak dipungut biaya dan terbuka bagi siapa saja.[5] Musisi yang mengisi di acara ini tidak hanya musisi lokal dari Yogyakarta namun beberapa kali diisi juga oleh musisi nasional seperti Trie Utami, Idang Rasjidi, Gugun Blues Shelter, dan pernah juga dihadiri musisi dari Jepang, Afrika, dan Australia.[5] Jazz Mben Senen telah mengeluarkan beberapa kompilasi album, salah satunya yang berjudul Study-ing Babad Jazz yang diluncurkan pada tanggal 16 November 2013 saat acara Ngayogjazz 2013 di Desa Wisata Sidoakur, Sleman.[6] Study-ing Babad Jazz merupakan album kelima yang dirilis di Ngayogjazz sejak tahun 2009.[6]
Referensi
- ^ "Bentara Budaya Yogyakarta (BBY)". Yogyes.com. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d "Bentara Budaya Yogyakarta". Gudeg.net. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c d e "Bentara Budaya". Kompas Gramedia. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b "Jazz Mben Senen di Bentara Budaya". Tribun Jogja. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b c "Jazz Mben Senen". Go Girl Magz. Diakses tanggal 9 Mei 2014.
- ^ a b "Jazz Mben Senen Rilis Album Kompilasi di Ngayogyazz". Harian Jogja. Diakses tanggal 9 Mei 2014.