Gracilaria
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 5 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3899 hari 928 menit lalu. |
Gracilaria | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
(tanpa takson): | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Gracilaria Greville, 1830
|
Gracilaria Merupakan jenis alga merah yang dapat dijumpai hampir di semua perairan tropik.[1] Berperanan besar dalam bidang industri dan farmasi diantaranya dalam pembuatan agar-agar.[1] Banyak dijumpai pada kedalaman kurang lebih 3-12 m.[1]
Bentuk talus Gracilaria sp silindris dengan garis tengah 2-3 cm dan bercabang-cabang tinggi kurang lebih 10-20 cm. Bentuk lancip agak transparan, dinding talusnya terdapat lendir yang liat. Warna talus putih bercampur merah muda dan ada yang seperti lem. [2]
Cara Berkembang Biak
Berikut cara berkembang biak alga merah maupun Gracilaria:[3]
- Berkembang biak secara aseksual (pembentukan spora) yaitu dengan cara membentuk macam-macam spora.[3] Pembentukan spora terjadi pada monosporangia yang berisi satu monospora terbentuk dalam sporangium yang merupakan metamorfose dari sel-sel vegetatif.[3] Perkembangbiakan seperti ini terjadi pada sub kelas bangioidea.[3] Pada floradeae terjadi dengan bantuan carpospora, tertraspora, biospora, polyspora, paraspora.[3]
- Berkembang biak secara seksual (oogami).[3] Suatu proses dimana gemat betina berada dalam gametofit dibuahi oleh sperma yang disebut spermatid yang dihasilkan oleh gametofit jantan.[3] Pembuahan terjadi setelah sperma mencapai trikojin yaitu tonjolan seperti duri yang terdapat pada gamet betina.[3] sporofit ini membebaskan karpospora diploid yang bergerak kemudian bertunas memasuki tahap spororfit berikutnya.[3] Zygot yang hidup dinamakan tetrasporofit.[3] ketika dewasa tetrasporofit menghasilkan sporangia, yang didalamnya terjadi meiosis dengan membentuk tetraspora haploid.[3] masing-masing tetrapora bercembah menjadi gemetofit jantan dan betina.[3]
Contoh-contoh Gracilaria
Berikut contoh dari tumbuhan Gracilaria:
- Gracilaria debilis
- Gracilaria Arcuata Zanardini.[4]
- Gracilaria coronopifolia J.Aragdh.[4]
- Gracilaria eucheumiodes Harvey.[4]
- Gracilaria Foliifera (Forsskal) Boergese.[4]
- Gracilaria Harvey.[4]
- Gracilaria Salicornia.[4]
- Gracilaria Salicornia (C. Agardh) Dawson.[4]
- Gracilaria Verrucosa.[4] Gracilaria verrucosa merupakan alga merah yang banyak ditemukan di perairan Indonesia, alga juga berpotensi sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan yodium. Pemanfaatan alga sebagai penjerap air ditunjang adanya sifat hidrokoloid dan dapat menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah.[5]
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan Alga Merah (Gracilaria)
faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan Alga Merah tersebut antara lain:[6]
Pemakaian Gracilaria di beberapa Negara
Gracilaria digunakan sebagai makanan dalam masakan Jepang, dalam masakan Jepang, hal itu disebut [[ogonori atau ogo.[7] Di Filipina, itu disebut gulaman atau guraman.[7] Di Jamaika, itu dikenal sebagai lumut Irlandia.[8]
Rujukan
- ^ a b c Weier & C. Ralph Stocking (1982). An Introduction to Plan Biologi. California: Davis, University of California. hlm. 469.
- ^ Bold & Michael (1985). Introduction to The Algae. = Prenice Hall AS: Inc. New York. hlm. 605.
- ^ a b c d e f g h i j k l Gupta J.S (1981). Texbook of Algae. New Delhi Bombay. Calcuta: oxfort ang IBH publishing. hlm. 285.
- ^ a b c d e f g h "Daftar Jenis Alga Merah". Diakses tanggal 7 mei 2014.
- ^ Arif Umami, Sri Darmanti, Sri Haryanti. "Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L. var.Tiron) Dengan Perlakuan Gracilaria verrucosa Sebagai Penjerap Air Pada Tanah Pasir. Volume. 13, Nomor 2". Semarang: Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan FMIPA Undip. ISSN 1410-8801.
- ^ Mc. Connauhey, B.H. Zotoli Roberts (1983). Pengantar Biologi Laut 1. semarang: IKIP Semarang Press. hlm. 134.
- ^ a b Alan Davidson (2004). Seafood of South-East Asia: A Comprehensive Guide with Recipes. Ten Speed Press. hlm. 197. ISBN 978-1-58008-452-9.
- ^ Thomas J. Goreau; Robert Kent Trench (2013). Innovative Methods of Marine Ecosystem Restoration. CRC Press. hlm. 193–. ISBN 978-1-4665-5773-4. Diakses tanggal 7 mei.