Beringin pencekik

Revisi sejak 11 Mei 2014 01.34 oleh BP89Siti (bicara | kontrib) (referensi)
Beringin pencekik
Berkas:Pohon ara pen.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Rosales
Famili:
Moraceae
Genus:
Ficus
Spesies:
F. annulata[1]

Beringin pencekik adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia. [2] Tumbuhan ini dapat ditemui di Taman Nasional Ujung Kulon. [3] Beringin pencekik termasuk dalam ordo Rosales dan memiliki dama ilmiah Ficus annulata.[4] Beringin pencekik memiliki sinonim nama ilmiahnya yaitu Ficus balabacensis, Ficus flavescens, Ficus valida, Urostigma annulatum, dan Urostigma flavescens. [1] Selain dikenal sebagai beringin pencekik, tumbuhan ini juga dikenal dengan nama ara pencekik. [5] Masyarakat lokal Kalimantan menyebut tanaman ini dengan sebutan bulu atau ara susu. Berbeda dengan masyarakat Kalimantan, orang Sunda menyebut beringin pencekik kiara bodas atau kiara oneng sedangkan orang Jawa menyebutnya grasak.[5]

Habitat dan persebaran

Habitat beringin pencekik adalah di hutan tropis dengan ketinggian hingga 600 meter dari permukaan laut. [5] Beringin pencekik juga ditemukan di hutan dekat dengan sungai, lereng bukit serta daerah pegunungan.[5] Pohon ini dapat tumbuh baik di tanah berpasir maupun di tanah liat.[5] Persebaran tanaman ini meliputi daerah Indo China, Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan danSulawesi.[5] Ara pencekik juga dapat ditemukan di Pulau Peucang tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.[5]

Batang dan akar

Berkas:Batang ara.jpg
Batang beringin pencekik

Saat pohon beringin pencekik masih muda, tinggi kurang lebih antara lima sampai 10 meter.[6] Tumbuhan ini termasuk tumbuhan berkayu keras dengan struktur percabangan simpodial.[6] Batang beringin pencekik benbentuk silinder dan memiliki warna coklat. [6] Batang beringin pencekik terdiri dari kulit dan kayu yang dalam istilah biologi disebut empulur. [6] Bagian kulit batang beringin pencekik bertekstur kasar.[6] Kulit yang kasar tersebut apabila tersayat maka akan muncul getah berwarna putih susu. [6] Bagian kayu dari pohon beringin pencekik berwarna putih dan berlendir pada bagian permukaan kayunya. [6] Akar beringin pencekik termasuk dalam golongan akar tunggang dan memiliki warna coklat.[6]




Daun

Berkas:Daun ara.jpg
Daun beringin pencekik

Daun beringin pencekik terdiri dari tangkai, tulang daun dan helaian daun.[6] Setiap satu tangkai daun hanya menyokong satu helai daun saja maka disebut dengan daun tunggal. [6] Daun tanaman ini terletak menyebar pada semua bagian pohon mulai dari dahan hingga ranting.[6] Daun beringin pencekik berbentuk jorong, dan berwarna hijau.[6] Bagian bawah helaian daun meskipun berwarna hijau tetapi agak keputih-putihan.[6] Helaian daun ini memiliki ukuran panjang antara 12 cm hingga 25 cm sedangkan lebarnya antara 5 cm hingga 10 cm.[6] Helaian daun terdiri dari permukaan daun, tepi daun, ujung daun serta pangkal daun.[6] Baik ujung daun maupun pangkal daun beringin pencekik berbentuk meruncing dan permukaan daunnya rata.[6] Bagian tepi daun turut menentukan bentuk helaian daun, tepi daun dari beringin pencekik adalah rata.[6] Tumbuhan ini memiliki struktur tulang daun menyirip.[6]

Bunga

Berkas:Bunga ara.jpg
Bunga beringin pencekik

Bunga beringin pencekik termasuk bunga majemuk.[6] Kuntum bunganya tersusun dalam sebuah malai yang terletak pada ujung ranting pohon beringin pencekik.[6] Bagian bunga beringin pencekik terdiri dari mahkota bunga yang berwarna kuning, tangkai, kelopak, benang sari dan putik.[7] Kelopak bunga tanaman ini berbentuk jorong dan bercangap.[6] Mahkota bunga tumbuhan pencekik ini berwarna kuning terang dan bentuknya bulat.[7] Melalui bunga inilah nantinya beringin pencekik akan memiliki biji dari buah sebagai alat perkembangbiakannya.[7] Setiap pohon beringin pencekik memiliki bunga jantang dan bunga betina sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.[7]

Buah dan biji

Berkas:Buah ara.jpg
Buah beringin pencekik

Buah beringin pencekik berbentuk bulat dan berwarna hijau. [8] Buah ini tumbuh dari bunga sehingga letaknya juga mengelompok pada bagian ujung-ujung dahan seperti bunganya. [8] Buah beringin pencekik memiliki ukuran diameter antara 2 cm hingga 4 cm.[8] Buah beringin pencekik ini termasuk dalam kategori buah buni.[8] Pada bagian dalam buah beringin pencekik terdapat biji berwarna coklat.[8] Biji inilah yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan beringin pencekik.[8] Biji iji akan dimakan oleh burung, kelelawar atau monyet dan seringkali jatuh ke pohon lalu kemudian tumbuh. [8] Biji dari tumbuhan epifit ini berbentuk unik seperti gasing serta agak keras.[6]

Keunikan

Berkas:Rongga ara.jpg
Rongga batang beringin pencekik bekas tanaman inang

Beringin pencekik hidup secara epifit yaitu menempel pada tanaman lain. [9] Tanaman yang ditumpangi oleh beringin pencekik biasa disebut dengan istilah tanaman inang atau pohon inang.[9] Kehidupan beringin pencekik pada pohon berawal dari biji yang dibawa oleh burung atau monyet sehingga jatuh ke pohon inang.[9] Biji yang jatuh pada dahan atau cabang pohon inang akan tumbuh sehingga menempel pada tanaman inang hingga dewasa. [9] Keberadaan beringin pencekik yag menempel pada dahan tanaman inang ternyata tidak hanya menempel, beringin pencekik semakin lama tumbuh melilit tanaman inangnya, bahkan dapat melilit mengelilingi batang tanaman inang secara rapat.[10] Pohon beringin terkenal memiliki akar unik yang berupa sulur. [10] Sulur tersebut seiring bertambahnya usia juga akan tumbuh menuju kebawah ikut menyerap nutrisi dari tanah. [10] Jadi selain melilit beringin pencekik juga mengambil nutrisi.[10] Akar sulur ini dapat tumbuh menjadi besar dan turut melilit tanaman inang.[10] Beringin yang semakin besar akar sulurnya akan menghambat pertumbuhan tanaman inang karena tercekik, akan merebut nutrisi tanaman inang, dan akan menghalangi sinar matahari diterima oleh tanaman inang.[10] Hal tersebut membuat tanaman inang mati secara perlahan.[10] Fenomena inilah yang membuat beringin ini dinamankan beringin pencekik, karena memang seolah-olah mencekik hingga tanaman inangnya mati.[10] Pohon inang yang mati akan hilang karena membusuk sehingga daerah bekas batang tanaman inang akan terlihat berongga.[10] Rongga inilah yang menjadi keunikan bentuk beringin pencekik. [10]

Manfaat

Melihat namanya memang terkesan mengerikan, tetapi ternyata beringin pencekik juga memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.[6] Daun dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi demam sedangkan akarnya dapat digunakan untuk obat sakit lepra.[6] Cara membuat ramuan obat dari daun beringin pencekik ini adalah dengan merebus 15 gram daun menggunakan air kurang lebih 15 menit.[6] Air rebusan daun beringin pencekik tesebut kemudian diminumkan pada penderita demam.[6]

Rujukan

  1. ^ a b "Ficus annulata Blume". The Plant List. 2010. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  2. ^ "Ficus annulata Blume". JSTOR Global Plant. 2009. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  3. ^ Purwaningsih, Riana Musarofah Titin (2009). Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 126. ISBN 978-979-068-834-6. 
  4. ^ "Bulu". Plantamor. 2012. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e f g "Ficus annulata Blume". Asian Plant. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z "Ficus annulata BL" (PDF). Warintek. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  7. ^ a b c d "Ficus annulata". Journal of E Flora. 2010. hlm. 42. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  8. ^ a b c d e f g "Ficus annulata". Flora Republicae Popularis Sinicae. 2004. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  9. ^ a b c d Janssonius, Hindrik Haijo (1952). Key To The Javanese Woods On The Basis Of Anatomical Features. Netherland: Brill. Diakses tanggal 10 Mei 2014. 
  10. ^ a b c d e f g h i j /pdf/tai.2013.58.4.295.pdf "Knema andamanica(Warb.) W. J. de Wilde subsp.peninsularis W. J. de Wilde (Myristicaceae) and Ficus annulata Blume (Moraceae) – New Additions to the Flora of India" Periksa nilai |url= (bantuan) (PDF). Journal of Taiwania. 2013. hlm. 298. Diakses tanggal 11 Mei 2014.  line feed character di |title= pada posisi 67 (bantuan)