Teater Gapit adalah sebuah Teater berbahasa jawa yang angotannya terdiri dari mahasiswa dan dosen Akademi Seni Karawitan Indonesia Surakarta yang kala itu kampusnya masih numpang di Sasonomulyo, sebuah bangunan milik Keraton Surakarta, yang dipergunakan sebagai tempat latihan.

Teater ini dan anggotanya setiap hari harus melewati lawang gapit, sehingga teater ini diberi nama teater Gapit. Teater ini mencoba mengangkat masalah - masalah masyarakat pinggiran yang hidupnya susah, juga realita kehidupan sekeliling tembok keraton, misalnya masalah magersari, penembakan misterius. Lakon yang sering dipentaskan di Tahun 80-90 an adalah "Leng", "Reh", "Dor", "Dom".

Sutradara dan penulis lakon yang produktif serta merangkap pimpinan teater adalah Kenthut. Sedangkan penata gendhingnya Dedek Wahyudi, penata lampunya Hengky dan Iyeh. Para pemainnya diantaranya; Trisno Santoso (pelok), Wahyudiato, Pamardi, Wahyu (inong), Budi, Endang Widyaningsih dan lainnya.

Tetapi semenjak Kenthut meningal, teater ini lumpuh total dan sampai saat ini jarang manggung lagi, karena tidak ada yang mengambil alih pimpinan.