Paus-pilot sirip-pendek
Ukuran dibandingkan dengan manusia
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. macrorhynchus
Nama binomial
Globicephala macrorhynchus
Gray, 1846
Range map

Habitat dan Distribusi

Paus-pilot sirip-pendek ditemukan di perairan beriklim hangat dan perairan tropis di berbagai penjuru dunia.[1] Biasanya mereka ditemukan di perairan di pinggir landas kontinen.[2] Umumnya, paus ini ditemukan jauh dari pantai.[1] Meskipun demikian, beberapa individu dapat ditemukan di daerah perairan dekat pantai, bahkan dalam beberapa kasus, beberapa spesimen paus-pilot sirip-pendek ditemukan terdampar.[2]

Secara umum, paus-pilot sirip-pendek tidak ditemukan diluar batas 50°LU hingga 4°LS.[1] Paus-pilot sirip-pendek juga dapat ditemukan bersamaan dengan kerabatnya, yaitu paus-pilot sirip-panjang (G. melas) yang biasanya memilih habitat dengan suhu yang lebih dingin.[1]

Di bagian barat laut dari Samudra Atlantik, paus-pilot sirip-pendek ditemukan dari pesisir tengah Amerika Serikat hingga Teluk Meksiko.[3] Di bagian timur laut dari Samudra Atlantik, paus tersebut dapat ditemukan dari pesisir Prancis hingga pesisir Afrika bagian barat laut.[3] Paus-pilot sirip-pendek tidak ditemukan di Laut Tengah, akan tetapi spesies tersebut pernah ditemukan di Laut Merah bagian selatan.[1] Paus-pilot sirip-pendek belum pernah dilaporkan terlihat di daerah teluk Persia, wilayah perairan yang secara umum memiliki tingkat kekeruhan dan salinitas yang tinggi.[1]

Di Samudra Pasifik bagian barat laut, terdapat dua jenis populasi paus-pilot sirip-pendek yang berbeda.[3] Kedua populasi ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada warna kulit, ukuran, bentuk tubuh, dan bentuk kepala.[3] Lebih jauh lagi, kedua populasi tersebut terpisah secara geografis dan genetika.[3] Perbedaan ini menimbulkan perdebatan mengenai status taksonomi kedua populasi tersebut.[3] Di Samudra Pasifik bagian timur laut, paus-pilot sirip-pendek ditemukan dari pesisir California, hingga perairan Hawai.[3]

Paus-pilot sirip-pendek juga dapat ditemukan di perairan Indonesia. Paus-pilot sirip-pendek pernah dilaporkan terdampar di Pulau Weh, Sumatra; Selat Madura, Jawa; Pulau Sawu, Nusa Tenggara Timur; Manado, Sulawesi; dan di Donggala, Sulawesi.[4][5]

Deskripsi Fisik dan Ukuran

Paus-pilot sirip-pendek memiliki kepala yang mempunyai benjolan, dengan paruh yang sangat pendek.[6] Ukuran kepala bervariasi antar individu, sesuai dengan jenis kelamin dan usia paus.[6] Paus jantan biasanya memiliki benjolan kepala yang lebih besar.[6] Beberapa varietas paus-pilot sirip-pendek memiliki benjolan menyerupai persegi ketika dilihat dari atas atau bawah.[6] Sirip punggung (dorsal) yang terletak 1/3 bagian dari kepala, relatif pendek dan melengkung menyerupai bulan sabit.[6] Sementara itu, paus tersebut memiliki sirip kayuh (flipper) sudut yang sangat lebar.[6] Panjang sirip kayuh kira-kira 14 hingga 19% dari panjang tubuh keseluruhan.[6] Pejantan dewasa cenderung berukuran lebih besar dari betina, dengan dahi yang lebih menyerupai kubus, dan sirip yang lebih melengkung dengan ujung depan yang lebih tebal.[6]

Warna kulit paus-pilot sirip-pendek adalah hitam hingga coklat keabu-abuan, kecuali pada daerah tertentu, yaitu pada dada dan punggung paus.[6] Pada dada terdapat daerah kulit yang bewarna abu-abu terang.[6] Pada daerah dekat sirip, juga terdapat daerah yang bewarna keabu-abuan. Karena warna paus-pilot sirip-pendek adalah kehitaman, ikan ini sering disebut "ikan hitam" (blackfish), oleh beberapa nelayan.[6]

Terdapat dua varietas paus-pilot sirip-pendek yang telah terdidentifikasi.[6] Satu varietas ditemukan di sebelah utara Jepang, dan yang satunya lagi di sebelah selatan.[6] Varietas Jepang utara memiliki ukuran yang lebih besar daripada varietas Jepang selatan.[6] Di samping itu, kedua varietas dapat diidentifikasi dengan corak yang terdapat di dekat sirip punggung.[6] Varietas Jepang selatan memiliki corak abu-abu yang lebih terlihat jelas daripada varietas Jepang utara.[6]

Perilaku

Diet

Makanan utama paus-pilot sirip-pendek adalah sotong, cumi-cumi, gurita, dan beberapa jenis ikan.[7] Analisis isi perut menunjukkan beberapa spesies sefalopoda, seperti Loligo reynaudi dan Lycoteuthis diadema di pesisir selatan Afrika; Loligo opalescens di California; dan Todarodes pacificus, Eucleoteuthis luminosa, Ommastrephes bartrami serta gurita raksasa, Octopus dofleini, di pesisir Jepang.[7] Menurut beberapa pengamatan, paus-pilot sirip-pendek terasosiasi dengan cumi-cumi Ilex illecebrosus coindeti.[7] Serta laporan dari pesisir Puerto Rico menyebutkan bahwa paus tersebut telah menyantap ikan tuna.[7]

Seperti cetacea pemakan cumi-cumi lainnya, paus-pilot sirip-pendekmengalami adaptasi berupa reduksi dalam ukuran gigi.[7] Meskipun demikian, spesies paus tersebut tetap dapat memakan ikan.[7] Hal ini terbukti dari beberapa pengamatan interaksi oleh beberapa perahu memancing.[7] Apakah perilaku makan ini adalah sebuah bentuk adaptasi, atau perilaku yang dipelajari, masih belum dapat ditentukan.[7]

Distribusi dari paus-pilot sirip-pendek nampaknya diatur oleh ketersediaan makanan.[7] Secara khusus, yaitu perilaku pergerakan menjauhi-mendekati pesisir, yang waktu pergerakannya nampak diatur oleh waktu pemijahan cumi-cumi.[7]

Pola Pergerakkan

Paus pilot sirip pendek hidup secara nomadik, tanpa pola migrasi yang diketahui secara pasti.[7] Namun, pergerakkan paus tersebut terlihat dipengaruhi oleh keberadaan makanan.[7] Biasanya, paus-pilot sirip-pendek ditemukan jauh lepas pantai, akan tetapi mereka akan cenderung bergerak mendekati pantai ketika musim pemijahan cumi-cumi telah tiba.[7] Hubungan pemijahan cumi-cumi dengan pergerakan mendekati pantai oleh paus-pilot sirip-pendek telah beberapa kali dipublikasikan.[7] Di selatan California, paus-pilot sirip-pendek lebih banyak ditemukan ketika musim pemijahan cumi-cumi tiba.[7] Sementara ketika cumi-cumi ada dalam jumlah yang kecil, paus tersebut jarang terlihat di dekat pantai.[7]

Spesies Serupa

Di laut, paus-pilot sirip-pendek dan paus-pilot sirip-panjang agak sulit untuk dibedakan.[8] Dari kedua spesies tersebut, hanya paus-pilot sirip-pendek yang hidup di Samudera Pasifik bagian utara, dan hanya paus-pilot sirip-panjang yang ditemukkan di Samudera Atlantik bagian utara.[8] Paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) juga memiliki keserupaan dengan kedua paus pilot, ketiganya memiliki warna gelap dan ukuran yang relatif hampir mirip.[8]

Daerah benjolan kepala dari paus pembunuh palsu, secara umum lebih kempis dari paus pilot, dengan sirip punggunya terletak lebih jauh ke belakang, dan dengan tubuh yang lebih ramping sehingga menyerupai keserupaan dengan lumba-lumba.[8] Perbedaan ini, dinilai cukup samar jika diamati langsung dari laut.[8]

Reproduksi

Paus-pilot sirip-pendek dapat melakukan perkawinan sepanjang tahun, hanya saja, puncak intensitas perkembang-biakkan adalah pada bulan Juli hingga Agustus.[9] Di samping itu, perkawinan tidak terlihat pada bulan-bulan di musim dingin.[9] Baik pejantan maupun betina memiliki lebih dari satu pasangan.[9] Betina kawin dengan pejantan dari luar kelompoknya (pod), yang biasanya berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain.[9] Jantan muda, berpisah dari kelompoknya setelah disapih oleh induknya. Sementara itu, betina menetap bersama kelompok induknya.[9]

Perkawinan terjadi antara jantan dan betina dari kelompok yang berbeda.[9] Jangka waktu kehamilan adalah 15 bulan, dan anak paus biasanya dilahirkan pada musim dingin, waktu dimana cumi-cumi bermunculan.[9] Paus muda yang baru lahir mempunyai berat rata-rata sebesar 140 gram.[9] Betina mengasuh anaknya tanpa bantuan pejantan, dan baik betina muda dan betina tua pada kelompok tersebut mempunyai kontribusi dalam mengasuh anak.[9] Periode penyapihan adalah 14 bulan, dan paus muda mencapai kemandirian pada usia 3 tahun.[9] Betina muda biasanya melahirkan setiap tujuh tahun, dan dapat mempunyai 4 hingga 5 anakan seumur hidupnya.[9]

Betina mencapai kematangan seksualnya pada usia 7 hingga 12 tahun (dengan rata-rata 9 tahun), sementara jantan matang pada usia 7 hingga 17 tahun (dengan rata-rata 14.6 tahun).[9] Jantan biasanya tidak menetap dalam satu kelompok dalam waktu yang lama setelah mencapai kematangan seksual.[9] Pejantan telah diketahui, hidup berpindah-pindah kelompok pada seluruh masa hidupnya.[9] Wanita melakukan perkawinan hingga mencapai usia 40 tahun, dimana mereka mengalami menopause.[9] Seperti manusia, pejantan telus melakukan perkawinan hingga akhir masa hidupnya, yang rata-rata mencapai 40 hingga 50 tahun.[9]

Konservasi

Status Populasi

Ancaman

Perburuan

Kecelakaan

Polusi Suara

Paus-pilot sirip pendek, seperti paus berparuh lainnya, cukup rentan terhadap polusi suara, seperti yang dihasilkan oleh sonar milik kapal laut. Meskipun bukti empiris yang terkumpul relatif sedikit, frekuensi terdamparnya ikan paus di pesisir telah diasosiasikan dengan frekuensi polusi suara.

Polusi Kimia

Akumulasi dari logam berat, seperti PCB dan DDT dapat mengganggu kehidupan hewan ini. Konsentrasi tinggi DDT dan PCB dalam tubuh mamalia ini telah ditemukan dalam kadar yang cukup tinggi di pantai Pasifik Amerika Serikat.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g (Inggris)Taylor BL, Baird B, Barlow J, Dawson SM, Ford J, Mead JG, Notarbartolo di Sciara G, Wade P, Pitman RL (2011). "Globicephala macrorhynchus. Di Dalam: IUCN 2013. IUCN Red List of Threatened Species". IUCN. Diakses tanggal 10 May 2014. 
  2. ^ a b (Inggris)"Short-finned pilot whale (Globicephala macrorhynchus)". Arkive. Diakses tanggal 11 May 2014. 
  3. ^ a b c d e f g (Inggris)Waples D. "Short-finned Pilot Whale (G. macrorhynchus)". The Society for Marine Mammalogy. Diakses tanggal 10 May 2014. 
  4. ^ (Inggris)Mustika LKM, Hutasoit P, Madusari CC, Purnomo FS, Setiawan A, Tjandra K, Prabowo WE (2009). "Whale Strandings In Indonesia, Include the First Record of A Humpback Whale (Megaptera novaeangliae) in the Archipelago" (PDF). The Raffles Bulletin of Zoology. 57 (1): 199–206. 
  5. ^ (Inggris)Raghunathan C, Kumar SS, Kannan SD, Mondal T, Sreeraj CR, Raghuraman R, Venkataraman K (2012). "Mass stranding of pilot whale Globicephala macrorhynchus Gray, 1846 in North Andaman coast". Current Science. 104 (1): 37–41. 
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)Jefferson TA, Webber MA, Pitman RL (2011). Marine Mammals of the World: A Comprehensive Guide to Their Identification: A Comprehensive Guide to Their Identification. Academic Press. ISBN 9780080557847. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)Department of the Environment. "Globicephala macrorhynchus in Species Profile and Threats Database". Department of the Environment, Canberra. Diakses tanggal 11 May 2014. 
  8. ^ a b c d e (Inggris)Naughton D (2012). The Natural History of Canadian Mammals. University of Toronto Press. ISBN 9781442644830. 
  9. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p (Inggris)Dombrowski C (2012). "Globicephala macrorhynchusshort-finned pilot whale". Animal Diversity Web. Diakses tanggal 11 May 2012.