Balaupata
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 13 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3882 hari 1069 menit lalu. |
Balaupata Merupakan saudara kembar dari Cingkarabala.[1] Balaupata dan Cingkarabala merupakan (dalam cerita wayang) seorang Dewa Raksasa kembar.[2] Kedua Dewa raksasa ini adalah anak-anak seorang raksasa bernama Gopatama yang adalah juga saudara Lembu Andhini, kendaraan Hyang Guru.[1][2] Kedua Raksasa ini ditugasi menjaga Kori Selamatangkep dan diangkat menjadi Dewa.[1] Saudara kembar itu juga menjadi lambang amarah yang menghalang-halangi seseorang yang ingin mengheningkan cipta atau menundukkan hawa nafsu.[2] Maka kedua Dewa raksasa itupun digambarkan sebagai penjaga-penjaga pintu Surga.[2] Seseorang yang ingin ke Surga, harus pergi menghadap ke Balaupata dan bangkarabala dengan badan halusnya dan menundukkan lebih dulu amarahnya yang diibaratkan kedua Dewa raksasa itu.[2] Barang siapa yang mau masuk atau naik ke Kayangan Suralaya menghadap Batara Guru, maka harus lebih dahulu berhadapan dengan sang penjaga Salamatangkep yang berwujud raksasa kembar itu.[1]