Letters from Iwo Jima

Film tahun 2006 oleh Clint Eastwood

Letters from Iwo Jima adalah film tentang Pertempuran Iwo Jima dari sudut pandang tentara Jepang. Clint Eastwood menyutradarai film ini dengan pemeran antara lain Ken Watanabe dan Kazunari Ninomiya.

Letters from Iwo Jima
(Iwo Jima kara no tegami)
SutradaraClint Eastwood
ProduserClint Eastwood
Paul Haggis
Robert Lorenz
Steven Spielberg
Ditulis olehSkenario:
Iris Yamashita
Cerita:
Iris Yamashita
Paul Haggis
Diangkat dari buku:
Tadamichi Kuribayashi
Tsuyuko Yoshido
PemeranKen Watanabe
Kazunari Ninomiya
Tsuyoshi Ihara
Ryo Kase
Shidou Nakamura
Penata musikKyle Eastwood
Michael Stevens
SinematograferTom Stern
PenyuntingJoel Cox
Gary Roach
DistributorWarner Bros., DVD di luar AS: Dreamworks Paramount
Tanggal rilis
9 Desember 2006 (Jepang)
12 Januari 2007 (AS)
Durasi142 menit
NegaraAS
AnggaranAS$ 19 juta [1]

Film ini merupakan kelanjutan film Flags of Our Fathers yang bercerita tentang pertempuran yang sama, namun dari sudut pandang tentara Amerika Serikat. Keduanya merupakan hasil Proyek Iwo Jima yang berusaha menceritakan Pertempuran Iwo Jima dari sudut pandang masing-masing pihak yang berperang. Film ini produksi Amerika Serikat, tapi hampir keseluruhan dialog dalam bahasa Jepang.

Pemutaran perdana dilakukan 15 November 2006 di gedung Nippon Budokan, Tokyo. Di Jepang, pemutaran di gedung bioskop dimulai 9 Desember 2006, dan mulai 20 Desember diputar secara terbatas di Amerika Serikat agar bisa mengikuti kompetisi Academy Award tahun 2006. Pemutaran di AS dilanjutkan tanggal 12 Januari 2007, dan mulai 19 Januari diputar di hampir semua negara bagian.

Sumber

Film ini dibuat berdasarkan buku "Gyokusai Soshikikan" no Etegami (Surat bergambar dari "Kepala Staf Angkatan Darat Permata yang Pecah")[1] oleh Jenderal Tadamichi Kuribayashi (diperankan Ken Watanabe di layar lebar) dan So Sad To Fall In Battle: An Account of War [2] karya Kumiko Kakehashi.

Sinopsis

Templat:Spoiler Film dibuka dengan adegan sekelompok arkeolog Jepang menyusuri gua yang digali tentara Jepang semasa perang di Iwo Jima, dan menemukan sesuatu yang terkubur di dalam tanah. Adegan lalu berpindah ke tahun 1945.

Prajurit Saigo, seorang bekas tukang roti, dan rekan-rekannya sedang menggali parit perlindungan di Iwo Jima. Saigo mengeluh ingin pulang pada rekannya Kashiwara, dan didengar komandan hingga keduanya digebuki dengan alasan pengecut. Sementara itu, Letjen Tadamichi Kuribayashi tiba di Iwo Jima untuk mengambil alih pimpinan garnisun dan memulai inspeksi pertahanan yang dibuat di pulau.

Kuribayashi meminta para prajurit yang sedang menggali parit perlindungan di pantai untuk berhenti, dan memerintahkan mereka untuk memperkuat pertahanan di tempat yang lebih tinggi. Komandan diminta berhenti memukuli Saigo dan Kashiwara, dan menyuruh mereka berdua diberi air dan istirahat. Petang hari berikutnya, Baron Takeichi Nishi, atlet peraih emas Olimpiade dan seorang teman lama mengajak Kuribayashi makan malam. Letkol Takeichi memberitakan bahwa kali ini tidak ada dukungan angkatan laut yang membantu mempertahankan Iwo Jima. Armada AL Jepang sudah dihancurkan dalam Pertempuran Teluk Leyte. Setelah mendengar berita ini, Kuribayashi mengungsikan penduduk sipil ke Pulau Honshu. Tindakan yang mencerminkan keputusan bahwa Iwo Jima akan dipertahankan sampai mati.

Kondisi sanitasi dan gizi yang buruk memakan korban beberapa orang prajurit tewas, termasuk Kashiwara, tapi pekerjaan menggali gua dan parit terus dilanjutkan. Sementara itu, Prajurit Satu Shimizu tiba di Iwo Jima untuk bertugas. Saigo dan rekannya, Nozaki mencurigai Shimizu sebagai anggota Kempeitai (polisi militer) yang dikirim untuk memata-matai prajurit yang tidak setia.

Para prajurit terpaksa menggali lebih dalam lagi karena serangan sudah dimulai. Moril prajurit mulai jatuh dan mereka bersiap-siap menghadapi pertempuran dengan mengenakan ikat perut senninbari. Nozaki berkata kepada Saigo dirinya tidak akan mati karena senninbari yang dijahit ibunya. Shimizu juga bertanya pada Shimizu apakah dirinya juga memiliki senninbari, yang dijawabnya dengan mengeluarkan senninbari dari dalam tas. Kuribayashi memerintahkan para prajurit untuk tidak mati dulu sebelum membunuh sedikitnya 10 prajurit musuh. Pertempuran pun dimulai setelah pendaratan pasukan Marinir AS yang pertama.

Adegan-adegan pertempuran memperlihatkan jatuhnya posisi pertahanan Jepang di pantai, termasuk garnisun di Gunung Suribachi yang dihancurkan musuh. Sewaktu beristirahat di dalam gua, Saigo mendesak Shimizu agar mengaku bahwa dirinya adalah Kempeitai. Dengan kilas balik diceritakan tentang Shimizu yang dipecat dari Kempeitai, dan dikirim ke Iwo Jima karena menolak perintah atasan untuk membunuh seekor anjing yang terus menggonggong. Setelah mendengar cerita Shimizu, sikap Saigo melunak.

Tidak lama kemudian, Shimizu tidak tahan lagi dan mengajak Saigo untuk sama-sama menyerah. Saigo tidak jadi menyerah karena rencana desersi lebih dulu diketahui komandan yang memerintahkan penjaga baru untuk menembak siapa saja yang berencana kabur. Sewaktu menyerahkan diri pada patroli Marinir Amerika, Shimizu bertemu dengan seorang tentara Jepang yang juga desersi, tapi prajurit Marinir yang diberi tugas menjaga malah menghabisi mereka berdua. Saigo meletakkan kain senninbari pada jasad Shimizu, dan sadar bahwa dirinya juga akan mati.

Setelah bertemu Saigo dan peletonnya, Kuribayashi begitu kecewa prajurit dengan jumlah prajurit yang tersisa. Setelah bertempur lima hari, tentara Jepang kehabisan air dan terpaksa makan cacing dan serangga. Dalam keadaan payah, para prajurit tidak berhenti menulis surat kepada keluarga mereka, walaupun mereka tahu surat mereka tidak akan pernah sampai. Di akhir cerita, Kuribayashi memerintahkan serangan terakhir dengan semua prajurit yang tersisa, dan menugaskan Saigo untuk tinggal di garis belakang memusnahkan semua dokumen, serta mengubur sekantong penuh surat-surat yang ditulis para prajurit. Sementara itu, pasukan Kuribayashi melancarkan serangan habis-habisan hingga Kuribayashi terluka dan perlu diseret Letnan Fujita.

Di pagi keesokan harinya, Kuribayashi dan Fujita ada di pantai. Fujita diperintahkan memenggal kepala Kuribayashi, tapi sewaktu baru saja mengangkat pedang, Fujita ditewaskan tembakan seorang penembak jitu Marinir. Saigo muncul dan diperintahkan Kuribayashi untuk menguburkan jasadnya kalau ia sudah mati. Kuribayashi menembak dirinya di bagian dada dengan pistol hadiah seorang teman berkebangsaan AS sewaktu ia tinggal di Amerika. Patroli Amerika yang tiba di tempat memungut pistol Kuribayashi dan pedang Fujita sebagai kenang-kenangan. Saigo ditangkap dan dijadikan tawanan, tapi mengamuk setelah Saigo melihat pistol Kuribayashi terselip di sabuk seorang marinir. Saigo diancam untuk ditembak oleh marinir yang menghabisi Shimizu, tapi dihentikan komandan. Saigo dipukul sampai pingsan dengan popor senapan dan ditandu ke pos pertolongan di pantai.

Adegan kembali ke awal film ketika sekelompok arkeolog Jepang menemukan sekantong surat yang dikubur Saigo.

Templat:Endspoiler

Produksi

Film ini memiliki judul sementara Red Sun, Black Sand.

Walaupun mengisahkan kejadian di Iwo Jima, syuting dilakukan di kota Barstow dan Bakersfield di California. Pengambilan gambar di California selesai tanggal 8 April 2006 yang dilanjutkan kru dan sebagian pemeran dengan syuting di Iwo Jima. Pemerintah Metropolitan Tokyo hanya memberikan izin lokasi selama 1 hari, karena akses penduduk sipil ke Iwo Jima hanya diberikan kepada para undangan yang menghadiri upacara peringatan Pertempuran Iwo Jima. Adegan Kuribayashi memeriksa posisi pertahanan pantai diambil di Iwo Jima, begitu pula pemandangan dari atas Gunung Suribachi dan monumen peringatan Pertempuran Iwo Jima.

Pengambilan gambar selesai seluruhnya di akhir tahun 2006.

Penilaian

Pada 6 Desember 2006, National Board of Review of Motion Pictures memberi penghargaan sebagai film terbaik tahun 2006.[3] Asosiasi Kritikus Film Los Angeles dalam siaran pers tanggal 10 Desember 2006 menyebut Letters from Iwo Jima sebagai Film Terbaik 2006, sedangkan sutradara Clint Eastwood sebagai pemenang kedua kategori sutradara.[4] Selain itu, American Film Institute menyebut film ini sebagai salah satu dari 10 film terbaik tahun 2006.

Film ini merupakan pemenang kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada penyerahan Golden Globe Awards tanggal 15 Januari 2007. Clint Eastwood dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik versi Golden Globe namun gagal meraih piala.

Pada pengumuman nominasi Academy Award tanggal 23 Januari 2007, film ini masuk nominasi penerima piala Oscar dalam 4 kategori: Sutradara Terbaik, Film Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, dan Penyuntingan Suara Terbaik, namun hanya meraih piala Oscar untuk kategori Penyuntingan Suara Terbaik.

Dalam resensinya di surat kabar The New York Times, kritikus A.O.Scott memuji film ini sebagai "hampir sempurna" (close to perfect).[5]

Pemeran

Nama Peran
Ken Watanabe Letjen AD / Tadamichi Kuribayashi *
Kazunari Ninomiya Prajurit AD / Saigo
Tsuyoshi Ihara Letkol AD / Baron Takeichi Nishi *
Ryo Kase Prajurit Satu AD / Shimizu
Shidou Nakamura Kapten AL / Ito
Nae Yuki Hanako (istri Saigo)

Catatan: Tanda asterisk (*) menunjukkan tokoh yang memang pernah ada.

Penghargaan

Pemenang

Nominasi

Referensi

  1. ^ Kuribayashi, T. (Yoshida, T., editor) Surat bergambar dari "Kepala Staf Angkatan Darat Permata yang Pecah" ("Gyokusai Soshikikan" no Etegami). Shogakukan, Tokyo, April 2002, 254 hlm, ISBN 4-09-402676-2
  2. ^ Kakehashi, K. So Sad To Fall In Battle: An Account of War (Chiruzo Kanashiki). Shinchosha, Tokyo, Juli 2005, 244 hlm, ISBN 4-10-477401-4 / Presidio Press, Januari 2007, 240p, ISBN 0-89141903-9
  3. ^ "Awards for 2006". National Board of Review of Motion Pictures. Diakses tanggal 28 Februari. 
  4. ^ "Awards for 2006". Los Angeles Film Critics Association. Diakses tanggal 28 Februari. 
  5. ^ Scott, Anthony O. (2006-12-20). "Blurring the Line in the Bleak Sands of Iwo Jima" (dalam bahasa bahasa Inggris). The New York Times. Diakses tanggal 1 Februari. 

Pranala luar


Didahului oleh:
Paradise Now
Film Berbahasa Asing Terbaik versi Golden Globe
2007
Diteruskan oleh:
-