Drestadyumna
Drestadyumna, adalah seorang tokoh dari wiracarita Mahabharata.Dia berada di pihak Pandawa. Saat Perang di Kurukshetra, Drestayumnalah yang membunuh Resi Drona. Saat Sang Resi tertunduk lemas dan kehilangan seluruh daya kekuataanya, sebagai akibat dari kabar bohong tentang meninggalnya sang putra Aswatama, Drestadyumena maju dan memenggal leher Sang Resi.
Setelah Perang Besar berakhir, putra dari Resi Drona, Aswatama, melakukan pembalasan dendam dengan membantai hampir semua putra-putri, cucu, dan kerabat Pandawa. termasuk yang menjadi korban adalah Drestadyumena sendiri, Srikandi, dan Pancawala.
Drestadyumna dalam pewayangan Jawa
Arya Drestadyumena atau Trustajumena dalam kisah Mahabharata adalah putra bungsu Prabu Drupada, raja negara Pancala dengan permaisuri Dewi Gandawati, putri Prabu Gandabayu dengan Dewi Gandini. Ia mempunyai kakak kandung dua orang masing-masing bernama; Dewi Drupadi, istri Prabu Yudhistira, raja Amarta, dan Dewi Srikandi, istri Arjuna.
Konon Arya Drestadyumna lahir dari tungku pedupaan hasil pemujaan Prabu Drupada kepada Dewata yang menginginkan seorang putra lelaki yang dapat membinasakan Resi Drona yang telah mengalahkan dan menghinanya. Drestadyumna berwajah tampan, memiliki sifat pemberani, cerdik, tangkas dan trenginas. Ia menikah dengan Dewi Suwarni, putri Prabu Hiranyawarma, raja negara Dasarna. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra lelaki bernama; Drestaka dan Drestara.
Drestadyumna ikut terjun dalam kancah perang Bharatayudha. Ia tampil sebagai senapati perang Pandawa, menghadapi senapati perang Kurawa, yaitu Resi Drona. Pada saat itu roh Ekalaya, raja negara Parangggelung yang ingin menuntut balas pada Resi Drona menyusup dalam diri Drestadyumna. Setelah melalui pertempuran sengit, akhirnya Resi Drona dapat dibinasakan oleh Drestadyumna dengan dipenggal lehernya.
Drestadyumna mati setelah berakhirnya perang Bharatayudha. Ia tewas dibunuh Aswatama, putra Resi Drona, yang berhasil menyusup masuk istana Astina dalam usahanya menentut balas atas kematian ayahnya.
Kembali ke: