Haryati Subadio
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 25Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 18Mei2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3876 hari 1232 menit lalu. |
Prof. Dr. Haryati Subadio adalah salah satu tokoh sastrawan wantia dalam lingkup kesusastraan Indonesia. Haryati Subadio memiliki nama samaran Aryati dalam penulisan karya-karya sastranya. Haryati Subadio lahir di Jakarta pada tanggal 24 Juni 1928 dan beragama Islam. Pendiikan yang dilaluinya adalah ELS Madiaun dan Jakarta pada tahun 1940, SMP di Jakarta, SMA di Jakarta tahun 1946, dan Gemeetelijke Universiteit, Amsterdam, Belanda pada tahun 1951. Haryati Subadio mengambil spesialisasi bidang yaitu Jawa Kuna dan Sansekerta dari Jurusan Indo-Iraanse taal en Letterknde di Gemeetelijke Universiteit. Haryati Subadio telah menulis tiga buah novel yang berjudul Selembut Bunga pada tahun 1978, Hidup Perlu Akar pada tahun 1981, dan Dunia Tak Berhenti Berputar pada tahun 1982 yang diterbitkan oleh Gaya Favorit Press. Haryati Subadio juga menulis kumpulan cerpen berjudul Kaca Rias Antik pada tahun 1978 yang dicetak oleh Dian Rakyat. Selain itu Haryati Subadio juga menulis cerita anak yang berjudul Pangeran MAUI dan Baginda Bangau dengan nama samaran Amirati.