Pembicaraan:Tionghoa
Ini adalah halaman pembicaraan untuk diskusi terkait perbaikan pada artikel Tionghoa. Halaman ini bukanlah sebuah forum untuk diskusi umum tentang subjek artikel. |
|||
| Kebijakan artikel
|
||
Cari sumber: "Tionghoa" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · HighBeam · JSTOR · gambar bebas · sumber berita bebas · The Wikipedia Library · Referensi WP |
Beberapa komentar
Pengguna:69.88.3.179 pada 12:24, 22 Agustus 2005 menambahkan informasi berikut:
- 1. Akibat tekanan rejim Orde Baru, banyak dari antara orang Tionghoa telah menanggalkan nama aslinya dan menggunakan nama-nama lokal, meskipun secara diam-diam masih memakainya untuk kegiatan di kalangan mereka. Namun seiring dengan terjadinya Reformasi, tanpa rasa takut mereka kembali menggunakan nama Tionghoa mereka, meskipun masih banyak yang enggan memakainya kembali.
- 2. Berdasarkan agama yang dianut, sekitar 90% dari populasi Tionghoa di Indonesia masih menganut agama kepercayaan yang dibawa sejak merantau dari negeri China, 8%nya telah dibaptis menjadi Katolik Roma, Kristen Protestan, ataupun aliran Kristen lainnya, 1% telah menjadi Muslim. Dan 1% sisanya diperkirakan menganut agama lain selain agama yang disebut di atas.
ad 1. Rezim Orde Baru setahu saya hanya menganjurkan atau menyarankan (meski mungkin dengan menekankan) untuk menggunakan nama-nama Indonesia dan tidak memaksa. Ataupun kalau memaksa secara halus. Walaupun begitu masih banyak warga keturunan Tionghoa yang tetap memakai nama-nama Tionghoa, bahkan tidak secara diam-diam. Kalaupun sudah memakai nama Indonesia/Islam masih banyak pula pada papan-papan nama seringkali ditulis nama dalam dua 'versi'. Misalkan tertulis nama: "Sudono Salim (Liem Soei Liong). Notaris. bla bla bla". Selain itu keengganan memakai nama Tionghoa itu bisa pula karena sudah kebiasaan atau mungkin menjadi bagian dari identitas diri pula memakai nama Indonesia. Banyak migran2 dari Indonesia yang keturunan Tionghoa masih memakai nama Indonesia meski sudah di luar negeri dan pihak luar negeri memberikan kesempatan untuk menggunakan nama Tionghoa. Hal ini mungkin mirip dengan anggota komunitas Yahudi Ashkenazim yang sering memakai nama berbau Jerman meski tidak tinggal di Jerman.
ad 2. Kelihatannya data ini berhubungan dengan penduduk Tionghoa di Malaysia dan Singapura. Sebab saya pernah membaca, meski sumbernya saya tidak tahu, bahwa di Indonesia warga keturunan Tionghoa yang menganut agama Kong Hu Cu atau Buddha berjumlah sekitar 40%, dan sisanya menganut agama Kristen dan Islam. Sementara penganut agama Islam berkisar antara 5% - 10%.
Meursault2004 14:33, 23 Agustus 2005 (UTC)