Ala'uddin Riayat Syah II dari Johor
Sultan Johor Ala’uddin adalah seorang seorang Sultan Malaysia dari Kerajaan Johor yang berkuasa dari tahun 1528 – 1564.[1] Ia dianggap sebagai penemu dari kerajaan tersebut bersama dengan ayahnya, Mahmud Syah dari Malaka, Sultan terakhir dari Kerajaan Malaka yang telah membangun Kerajaan Johor di Pulau Bintan (sebelah tenggara Singapura) pada tahun 1512-1513.[1] Beberapa waktu setelah kematian ayahnya pada tahun 1528, Sultan Ala’uddin memindahkan ibu kota kerajaanya di Johor Lama. Pada tahun 1564 bangsa Aceh menangkapnya dan memenjarakannya.[1] Di Aceh, dia meninggal dunia. [1]
Sultan Johor Ala’uddin | |
---|---|
Sultan Johor | |
Berkuasa | Sultan Johor (1528–1564) |
Penobatan | 1528 |
Pendahulu | Mahmud Syah dari Malaka |
Kematian | 1564 Aceh |
Ayah | Mahmud Syah dari Malaka |
Ibu | Tun Fatimah |
Keturunan Mahmud Syah dari Malaka
Sultan Johor Ala’uddin adalah putra ketiga Mahmud Syah dari Malaka, Sultan Kerajaan Malaka dan Johor dari istri keenamnya, Putri Tun Fatima binti Tun Mutakir.[2] Ia memiliki gelar Raja Kechil Besar ketika lahir.[2] Ia ditunjuk sebagai penerus dari ayahnya setelah menyingkirkan saudaranya, Muzzafar.[2] Dia kemudian mendapatkan gelar Sultan Muda Ala ud-din Ri'ayat Shah pada umur 40 hari.[2] Ia naik tahta pada tahun 1528.[2]