Yansenisme

Revisi sejak 19 Mei 2014 14.27 oleh BP87Laurentius (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'right|thumb|150px|Jansenism: [[Cornelius Jansen pendiri gerakan Yansenisme]] '''Yansenisme''' adalah gera...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Yansenisme adalah gerakan teologis dan spiritual yang berciri keras dalam hal moral dan bersikap pesimis memandang keadaan manusia.[1] Nama Yansenisme berasal dari Kornelius Otto Yansen yang pada tahun 1636 diangkat menjadi uskup Ypres, Belgia.[1] Bersama dengan kawannya yang bernama Jean Duvergier de Hauranne, abbas St. Cyran, ia berkeinginan untuk mendorong diadakannya pembaruan sejati dalam bidang ajaran dan moral Katolik.[1] Karena Protestantisme seringkali merujuk pada Santo Agustinus dari Hippo, Yansen mempelajari tulisan-tulisannya dengan teliti, khususnya yang melawan Pelagius.[1] Dalam tulisannya berjudul Agustinus (1640) yang diterbitkan sesudah kematiannya, Yansen antara lain menyatakan bahwa rahmat Allah tidak dapat tidak menentukan pilihan-pilihan bebas kita dan bahwa tanpa rahmat khusus kita tidak dapat menaati perintah-perintah Allah.[1] Lima dalil yang berasal dari tulisan Yansen berjudul Agustinus itu secara resmi ditolak.[1] Pada tahun 1653 Yansenisme dilarang secara resmi dan sejak itu Yansenisme ditindas.[1][2] Kaum Yansenisme takluk kembali kepada Paus.[2] Meskipun para pengikut Yansenisme menekankan kekuatan rahmat Allah, mereka mengajarkan hidup atas dasar patokan moral yang keras dan menganut pendekatan yang sangat rumit dalam penerimaan sakramen-sakramen.[1]

Jansenism: Cornelius Jansen pendiri gerakan Yansenisme
Buku berjudul Agustinus

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h (Indonesia)O'Collins, Gerald (1991). Kamus Teologi. Penerbit Kanisius. hlm. 353,354. ISBN 979-497-524-9. 
  2. ^ a b Wellem, F.D. (2003). Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Sejarah Gereja. BPK Gunung Mulia. hlm. 193.