Rawagede adalah sebuah kampung yang terdiri dari Rawagede I dan Rawagede II , termasuk dalam Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta , Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Kampung ini memiliki catatan sejarah berupa pembantaian 430 penduduk oleh Belanda pada tanggal 9 Desember 1947.

Pembantaian Rawagede

Penyerangan yang dilakukan sebelum matahari terbit untuk menemukan Lukas Kustario, yang terkenal sering menyerang basis pertahanan Belanda pada waktu itu. Karena gagal mendapatkan keterangan dari penduduk setempat dikumpulkan dalam kondisi jongkok dan tangan diletakkan di belakang kepala, kemudian ditembak satu per satu.[1]

Peristiwa ini mengilhami penyair Chairil Anwar untuk menciptakan puisi berjudul Antara Karawang-Bekasi. Pemerintah Republik Indonesia memperingati pembantaian ini dengan mendirikan monumen Rawagede yang diresmikan pada tanggal 12 Juli 1996.[2]

Pemberian ganti rugi

Atas kesulitan yang ditimbulkan akibat pembantaian ini, pemerintah Belanda memberikan kompensasi kepada beberapa penduduk. Namun akhirnya uang ini menjadi sumber perselisihan warga karena merasa pembagian kompensasi tersebut tidak adil. [3]

Referensi

  1. ^ Netherlands Apologises for Rawagede Massacre, diakses dari situs Guardian
  2. ^ Monumen Rawa Gede, diakses dari situs Dinas Pariwisata Pemprov Jawa Barat
  3. ^ Rawagede Riven Massacre Compensation diakses dari situs The Jakarta Post