Taixu
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 9 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3825 hari 399 menit lalu. |
Tai Hsu atau disebut jugaTaixu (Hanzi Tradisional: 太虛; Hanzi Sederhana: 太虚; Pinyin: Tàixū; Wade-Giles: T'ai Hsü)[1] (masa hidup 1890-1947) adalah seorang biksu Bhuddha, pemimpin gerakan pembaruan sejak tahun 1915 di Cina.[2] Dia dianggap sebagai tokoh penting terhadap gerakan sosial pada abad 20 di Cina.[3] Sebagai biksu, ia merupakan penganjur umat Buddha untuk lebih menekankan pentingnya pelayanan sosial, terutama dalam bidang pengorganisasian-ulang isntitusi, pendidikan modern, kerjasama ekumenis dan bermisi glogal.[2] Berkat jasanya, beberapa kota di Cina, seperti Wuchang dan Fukien kemudian didirkan sekolah-sekolah tinggi agama Buddha sebagai sarana pendidikan para pendeta agama Buddha Mahayana.[2] Tai Hsu dikenal juga melalui tulisan-tulisannya.[2] Sebagai orang yang menekankan adanya reformasi, Tai Hsu mendapatkan julukan sebagai "Martin Luther"-nya Buddha di Cina.[4]
Riwayat Hidup Ringkas
Tai Hsu lahir tahun 1889/1890 dan menjadi biksu pada usia 16 tahun.[4] Ia mendapatkan gelar biksu di bawah Jin'an (1851-1913) pada tahun 1904, belajar secara khusus tentang ajaran Buddha tentang filsafat Dharmalakana dan belajar meditasi di bawah bimbingan beberapa guru.[4] Pada tahun 1914, ia memutuskan untuk mengabdikan diri di Gunung Putuo.[4] Tiga tahun kemudian, ia mengunjungi Jepang dan Taiwan.[4] Pada tahun 1918, ia mendirikan komunitas Pencerahan (Xueshe) dan memulai sebuah penerbitan majalah yang kemudian dinamakan Haichaoyin (Suara Laut Pasang).[4] Melalui majalah ini ia mengajarkan berbagai ajaran reformasi.[4] Peran Tai Hsu juga bergema pada saat Konferensi Umat Buddha Asia diadakan di Tokyo pada tahun 1925.[4] Ketika Perang Jepang (1937-1945), Tai Hsu aktif dalam mendukung kebijakan pemerintahan Cina dalam kebijakan politik.[4] Ia kemudian menjadi delegasi misi politik pemerintahan Cina ke Burma, India, dan Srilanka pada tahun 1939.[4] Tai Hsu meninggal pada 17 Maret 1947 dan meninggalkan 300 barang kenangan.[4]
Rujukan
- ^ (Inggris)Paul Williams, Patrice Ladwig., Buddhist Funeral Cultures of Southeast Asia and China. New York: Cambridge University Press, 2012, hal. 228
- ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3423
- ^ (Inggris) Don Alvin Pittman., Toward a Modern Chinese Buddhism: Taixu's Reforms. University of Hawaii Press, 2001, hal. 2-3
- ^ a b c d e f g h i j k (Inggris)Phyllis G. Jestice., Holy People of the World: A Cross-cultural Encyclopedia, Volume 1. Santa Barbara: ABC-CLIO, 2004, hal. 836