Pembicaraan:Bahasa Aceh


Komentar terbaru: 10 tahun yang lalu oleh Si Gam pada topik Blog sebagai pranala luar

Media suara

Dengan kekurangan dan kelebihannya, artikel ini bagus sekali, dan bernilai penting. Bagi pengguna awam, tampaknya cukup rumit juga ya pelafalan kosakata bahasa Aceh ini. Mungkin perlu dirintis penyediaan berkas suara dalam format .ogg untuk bunyi-bunyi vokal khas Aceh, tetapi tidak ditemukan di dalam bahasa Indonesia. Sebagai permisalan, dari deskripsi kontributor, contoh untuk membedakan pembunyian "è" pada "besok" dan "é" pada "kue" bagi orang yang bukan penutur bahasa Aceh masih sangat kabur. Untuk "eu" di dalam bahasa Aceh, mungkin mirip-mirip dengan "eu" di dalam bahasa Sunda, di dalam bahasa Madura dan bahasa Bali juga kadang-kadang terdengar vokal yang (hampir) sebunyi dengan "eu"-nya bahasa Aceh. Belum lagi contoh bunyi yang lain-lain. Di kemudian hari, semoga ada penutur bahasa Aceh yang dapat mengunggah (upload) berkas suara yang diperlukan. Terima kasih Reindra (bicara) 16:48, 29 Maret 2010 (UTC)

Usul yang bagus dan sepertinya sudah terwujud.. -- Si Gam (bicara) 29 Mei 2014 23.56 (UTC)Balas

Blog sebagai pranala luar

Beberapa waktu yang lampau saya menampilkan 3 pranala luar untuk artikel ini, namun kemudian dihapus. Ketiga blog tersebut adalah Blog Belajar Bahasa Aceh, Meurunoe (blog belajar bahasa Aceh juga), dan Tambeh (pusat sastra Aceh). Untuk blog Tambeh ditulis oleh seorang yang sangat berkompeten di bidangnya, yaitu Teuku Abdullah Sakti. Memang pranala luar berupa blog sebaiknya dihindari, tetapi dalam hal ini tidak ada pranala lain yang bisa digunakan. Apakah memang mutlak tidak boleh. -- Si Gam (bicara) 13 Juni 2014 15.31 (UTC)Balas

Kembali ke halaman "Bahasa Aceh".