Tangkur kuda
Seahorse
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
H. kuda
Nama binomial
Hippocampus kuda
Bleeker, 1852

Tangkur kuda (Latin: Hyppocampus kuda) adalah spesies laut kategori ikan dari keluarga Syngnathidae, genus Hyppocampus atau kuda laut, dan masih satu kerabat dengan Tangkur buaya.[1] Setidaknya terdapat enam spesies kuda laut, yaitu Hyppocampus kuda, Hyppocampus abdominalis, Hyppocampus trimaculatus, Hyppocampus coronatus, Hyppocampus spinosissimus, dan Hyppocampus hstrix.[2] Spesies Hyppocampus kuda atau dikenal sebagai kuda laut kuning merupakan spesies umum yang dijumpai di perairan Indonesia.[2] Spesies ini telah dibenihkan secara terkendali di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL), di Lampung.[2]

Ciri-ciri fisik

Kepala tangkur buaya membentuk sudut 90° dengan tubuhnya.[1] Bentuknya mirip dengan kuda buah papan catur.[1] Seluruh tubuhnya diliputi gelang-gelang kulit tebal.[1]

Cara hidup

Kuda laut memakan binatang kecil-kecil, plankton dan renik, misalnya udang, ikan kecil, dan larva tiram yang hidup di antara rumput laut, lamun dan karang.[2] Biasanya tangkur kuda menanti makanannya dengan sabar sehingga makanannya datang sendiri mendekat ke kepalanya.[2]

Tangkur kuda melepaskan diri dari pegangannya, gerakannya lamban melayang-layang dalam posisi vertikal, tenaga pendorongnya adalah lambaian sirip punggung yang kecil dan lemah, yang kadang-kadang tampak kurang jelas.[2] Jika terbawa arus, maka tangkur kuda akan hanyut dan menempuh jarah yang sangat jauh meskipun mereka terkenal sangat malas.[2]

Habitat

Tankur kuda biasa hidup di laut dangkal di sepanjang pantai, di mana terdapat rumput laut, lamun, dan karang.[2]

Cara berkembang biak

Tankur kuda merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara kehamilan pada si jantan.[2] Karena itu, tangkur kuda jantang memiliki kantung pengeraman yang disebut brood pouch yang terdapat pada perutnya.[2] Pasangan tangkur kuda adalah pasangan sehidup semati.[2] Jika pada hewan lain terjadi transfer sperma dari jantan ke betina, maka pada tangkur kuda sebaliknya, si betina akan mentransfer sel telurnya ke kantong pengeraman si jantan hingga menetas.[2] Tangkur kuda seperti halnya spesies kuda laut lainnya mencapai dewasa pada usia 7 bulan.[2]


Rujukan

  1. ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3443-3444
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m (Indonesia)M. Ghufran dan H. Kordi K., Panduan Lengkap Budidaya Kuda Laut. Yogyakarta: Penerbit Andi, hal. 10