Tangkur kuda
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP21Danang (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 13 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP21Danang (Kontrib • Log) 3759 hari 737 menit lalu. |
Tangkur kuda | |
---|---|
Seahorse | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | H. kuda
|
Nama binomial | |
Hippocampus kuda Bleeker, 1852
|
Tangkur kuda (Latin: Hyppocampus kuda) adalah spesies laut kategori ikan dari keluarga Syngnathidae, genus Hyppocampus atau kuda laut, dan masih satu kerabat dengan Tangkur buaya.[1] Setidaknya terdapat enam spesies kuda laut, yaitu Hyppocampus kuda, Hyppocampus abdominalis, Hyppocampus trimaculatus, Hyppocampus coronatus, Hyppocampus spinosissimus, dan Hyppocampus hstrix.[2] Spesies Hyppocampus kuda atau dikenal sebagai kuda laut kuning merupakan spesies umum yang dijumpai di perairan Indonesia.[2] Spesies ini telah dibenihkan secara terkendali di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL), di Lampung.[2]
Ciri-ciri fisik
Kepala tangkur buaya membentuk sudut 90° dengan tubuhnya.[1] Bentuknya mirip dengan kuda buah papan catur.[1] Seluruh tubuhnya diliputi gelang-gelang kulit tebal.[1]
Cara hidup
Kuda laut memakan binatang kecil-kecil, plankton dan renik, misalnya udang, ikan kecil, dan larva tiram yang hidup di antara rumput laut, lamun dan karang.[2] Biasanya tangkur kuda menanti makanannya dengan sabar sehingga makanannya datang sendiri mendekat ke kepalanya.[2]
Tangkur kuda melepaskan diri dari pegangannya, gerakannya lamban melayang-layang dalam posisi vertikal, tenaga pendorongnya adalah lambaian sirip punggung yang kecil dan lemah, yang kadang-kadang tampak kurang jelas.[2] Jika terbawa arus, maka tangkur kuda akan hanyut dan menempuh jarah yang sangat jauh meskipun mereka terkenal sangat malas.[2]
Habitat
Tankur kuda biasa hidup di laut dangkal di sepanjang pantai, di mana terdapat rumput laut, lamun, dan karang.[2]
Cara berkembang biak
Tankur kuda merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara kehamilan pada si jantan.[2] Karena itu, tangkur kuda jantang memiliki kantung pengeraman yang disebut brood pouch yang terdapat pada perutnya.[2] Pasangan tangkur kuda adalah pasangan sehidup semati.[2] Jika pada hewan lain terjadi transfer sperma dari jantan ke betina, maka pada tangkur kuda sebaliknya, si betina akan mentransfer sel telurnya ke kantong pengeraman si jantan hingga menetas.[2] Tangkur kuda seperti halnya spesies kuda laut lainnya mencapai dewasa pada usia 7 bulan.[2]
Rujukan
- ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3443-3444
- ^ a b c d e f g h i j k l m (Indonesia)M. Ghufran dan H. Kordi K., Panduan Lengkap Budidaya Kuda Laut. Yogyakarta: Penerbit Andi, hal. 10