Akondroplasia
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP36Vanessa (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 15 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP36Vanessa (Kontrib • Log) 3690 hari 544 menit lalu. |
Akondroplasia atau adalah gangguan tulang yang berdampak pada kelainan pertumbuhan.[1][2] Akondroplasia termasuk dalam karakter kekerdilan di mana penderitanya akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan sehingga memiliki tubuh yang pendek saat dewasa.[1][2][3] Akondroplasia merupakan penyakit yang diturunkan secara genetik lewat gen dominan.[2][3]
Sebab dan dampak
Akondroplasia terjadi akibat kelainan genetik turunan yang ditandai dengan pembentukan tulang yang kurang sempurna saat di dalam kandungan.[1] Janin yang tidak mampu bertahan dengan kondisi tersebut dapat meninggal di akhir kehamilan, sedangkan janin yang selamat akan mengalami pertumbuhan yang terhambat.[1] Penderita akondroplasia memiliki panjang kaki dan lengan yang tidak normal, tulang-tulang yang mengalami pemendekan, dan tinggi badan maksimum sekitar 1,2 meter.[3] Pada kasus akondroplasia akut, penderita akan berpeluang memiliki kecerdasan di bawah normal.[1]
Referensi
- ^ a b c d e Underwood, J. C. E.; Sarjadi (editor) . 1999 . Patologi Umum dan Sistematik, Edisi 2 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-427-X
- ^ a b c Brooker, Chris; Hartono, Andry (alih bahasa) . 2005 . Ensiklopedia Keperawatan . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-912-3
- ^ a b c Aryulina, Diah; Muslim, Choirul;Manaf, Syalfinaf; Winarni, Endang W. . 2004 . Biologi 3: SMA dan MA untuk Kelas XII . Jakarta: esis . ISBN 979-734-551-3