Belahan otak besar
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 6 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3764 hari 728 menit lalu. |
Hemisfer adalah dua sisi simetris yang membagi otak besar.[1] Hemisfer ini biasanya disebut juga belahan otak.[1] Hemisfer ini terdiri dari bagian kiri dan kanan.[1] Hemisfer kiri memiliki cara kerja yang bersifat lebih analisis dan rasional sedangkan hemisfer kanan memiliki gaya kognitif yang lebih bersifat holistik dan intuitif.[2]
Fungsi Hemisfer Kanan dan Hemisfer Kiri
Orang memiliki dua hemisfer yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.[1] hemisfer kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola.[1] Sedangkan hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir.[1] Sejumlah elektode dan pemindaian otak digunakan untuk mengukur aktifitas hemisfer kiri dan kanan yang berlangsung ketika seseorang memiliki pekerjaan yang berbeda.[2] Hasil menunjukkan bahwa semua orang yang tidak kidal dan sebagian besar orang kidal memproses bahasa di hemisfer kiri.[2] Selain itu hemisfer kiri lebih aktif bila seseorang memiliki tugas yang bersifat simbolik, logis dan berangkai, seperti memecahkan persoalan hitungan dan memahami materi yang bersifat teknis.[2] Sedangkan Hemisfer kanan memiliki kemampuan lebih dalam memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan visual-spasial, contohnya yaitu kemampuan menggunakan peta, mengenali dan membaca ekspresi wajah serta meniru pola pakaian.[2] Hemisfer kanan aktif ketika seseorang melakukan aktifitas yang berkaitan dengan kreatifitas dan kesenian atau musik.[2] Hemisfer kanan memiliki kendali untuk mengenali bunyi-bunyi non verbal seperti lolongan binatang.[2] Hemisfer kanan juga memiliki fungsi untuk mengenali kata secara tepat dan cepat sehingga individu dapat berbahasa dengan baik.[2] Selain itu Hemisfer kanan juga memproses emosi yang membuat kita sedih, senang, ataupun takut.[2]