Eritroblastosis fetalis
Eritroblastosis fetalis adalah kelainan darah yang berpotensi mengancam nyawa janin atau bayi yang baru lahir.[1] Eritroblastosis fetalis umumnya disebabkan terjadinya isoimunisasi, yaitu proses pembentukan antibodi terhadap antigen individu lain yang berbeda.[2][3][4] Kelahiran anak pertama belum terkena dampak serius dari eritroblastosis fetalis, namun kelahiran anak berikutnya akan menimbulkan komplikasi.[2]
Sebab
Eritroblastosis fetalis biasanya terjadi karena tubuh ibu yang mengandung membentuk antibodi yang akan menyerang sel darah merah janin yang dikandungnya.[1] Pembentukan antibodi merupakan respon tubuh ibu karena ibu dan janin memiliki rhesus atau golongan darah yang berbeda.[1][3] Diperkirakan 20% bayi menghadapi isoimunisasi golongan darah, namun hanya 5% yang mengalami hemolisis.[3]
Selain penyebab di atas, eritroblastosis juga dapat terjadi tanpa adanya proses isoimunisasi.[3] Hemolisis parah yang tidak didasari isoimunisasi juga akan mengarah kepada eritroblastosis fetalis dengan kemungkinan 1 : 3.700.000 kehamilan.[3]
Gejala
Gejala-gejala eritroblastosis fetalis mencakup:[1][2]
- anemia, yaitu kekurangan sel darah merah
- edema, yaitu radang di bawah permukaan kulit
- radang pada hati atau limpa
- kematian intrauterin
- hidrops fetalis, yaitu masuknya cairan ke dalam ruang pada jaringan tubuh
Referensi
- ^ a b c d "Definisi: Eritroblastosis fetalis". kamuskesehatan. Diakses tanggal 2014-06-21.
- ^ a b c Manuaba, Ida Bagus Gde . 2003 . Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi, Edisi 2 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-561-6
- ^ a b c d e Sastrawinata, Sulaiman; Martaadisoebrata, Djamhoer; Wirakusumah, Firman F. . 2003 . Ilmu Kesehatan Reproduksi: Obsteri Patologi, Edisi 2 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 979-448-675-2
- ^ Benson, Ralph C.; Pernoll, Martin L. . 2009 . Buku Saku Obstetri & Ginekologi . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC . ISBN 978-979-448-817-1