Seongdeok Daewang (bertahta pada tahun 702737) adalah raja ketiga puluh tiga kerajaan Silla. Ia merupakan putra kedua Raja Sinmun, dan adik Raja Hyoso. Dimasa pemerintahannya, kisah Kutukan Jin Mun mulai dikenal masyarakat dan membuat ia bingung. Pada tahun 704 Seongdeok menikahi Lady Baeso 陪昭夫人 (Ratu Seongjeong 成貞), putri Gim Wontae. Pada tahun 715 putra mereka, Junggyeong 重慶, ditunjuk sebagai putra mahkota dan pewaris. Tak lama kemudian, dan untuk alasan yang tidak jelas tapi sepertinya memiliki hubungan dengan perselisihan kekuasaan di istana antara raja dan klan ratu, Ratu Seongjeong diusir dari istana pada tahun 716. Karena bukti selanjutnya dari kemungkinan perselisihan kekuasaan, pada tahun berikutnya Man Suk diangkat sebagai putra mahkota karena raja tidak mempercayai Junggyeong lagi. Junggyeong wafat tanpa sebab yang jelas. Man Suk merasa bersalah karena Junggyeong menuduhnya mengambil tahkta putra mahkota, ia mengurungkan niatnya sebagai raja. Diikuti ketidak sukaannya pada istri pertamanya, Raja Seongdeok menikahi Sodeok pada tahun 720, putri menteri Gim Sun-won. Raja Hyoseong dan Gyeongdeok termasuk keturunan dari Seongdeok dan Sodeok.

Seongdeok dari Silla
Hangul
성덕왕
Hanja
聖德王
Alih AksaraSeongdeok Wang
McCune–ReischauerSŏngdŏk Wang

Semakin tua, raja terus memikirkan siapa yang harus jadi penerus tahkta. Ia mengingat Kim Jan Di sebagai keturunan tulang sejati melalui Kim Yushin dan ingin mengangkatnya sebagai Ratu ketiga penguasa Silla. Kim Jan Di menolak mengingat Man Suk, suaminya juga menolak tahkta. Akhirnya raja memutuskan anak pertama yaitu Hyoseong melalui Ratu Sodeok sebagai penerus.

Meskipun saran-saran melanjutkan pertikaian kekuasaan antara aristokratik dan hak kerajaan prerogatif, pemerintahan Raja Seongdeok dilihat oleh kebanyakan pelajar Korea sebagai titik kulminasi negara Silla Bersatu. Hubungan antara Silla dan Tang Cina mencapai tingkat kerjasama yang tidak paralel. Akomodasi mengikuti tahun konfrontasi dan kompetisi atas hegemoni di Korea telah banyak kaitannya dengan kesadaran bahwa Silla akan membuktikan lebih berharga sebagai sekutu daripada sebagai saingan, selama suatu periode ketika Tang menghadapi tantangan yang berkelanjutan atas wewenangnya di barat jauh dan di arah utara – oleh Tibet, suku Malgal, pasukan Islam yang dinamik muncul keluar ke Asia sentral, dan juga negara Balhae, yang muncul di akhir abad ke-7 dari reruntuhan negara Goguryeo kuno. Memang terganggu oleh meningkatnya konfrontasi Balhae (yang sebenarnya telah melancarkan serangan di atas laut melawan Tang pada tahun 733), pada tahun 733 kaisar Tang Xuanzong menawarkan Raja Seongdeok sebagai Komandan Militer Ninghai (Ninghai junshi 寧海軍使) dengan perintah untuk menghukum negara Balhae/Malgal. Raja meminta Man Suk untuk membantunya melawan Balhae. Meskipun Raja Seongdeok sebenarnya melancarkan kampanye di bagian utara pada tahun yang sama, namun digagalkan oleh badai salju.

Lihat pula