Persetujuan München
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP41Hillun (bicara). Untuk sementara waktu (hingga selesai), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada mulai. Halaman ini terakhir disunting oleh Lylla08 (Kontrib • Log) 3836 hari 1156 menit lalu. |
Perjanjian Munich adalah perjanjian yang dilakukan untuk memutuskan nasib Cekoslovakia.[1] Perjanjian ini dihadiri oleh Adolf Hitler, Neville Chamberlain, Edouard Daladier dan Benito Mussolini pada tahun 1938.[1] Jerman menginginkan agar Cekoslovakia dipecah sehingga Sudetenland yang mayoritas penduduknya adalah Jerman bisa digabungkan dengan Jerman Raya.[1]
Latar belakang perjanjian
Pada April 1938 Hitler merencanakan Operasi Fall Grun, sebuah sandi operasi militer Jerman ke Cekoslovakia.[2] Akibat dari adanya tekanan Inggris dan Prancis, Presiden Cekoslovakia Edvard Benes memberikan otonomi khusus ke Sudetenland.[2] Jerman adalah negara yang bergantung dengan ekspor minyak Inggris.[2] Jika ia berperang dengan Cekoslovakia, hal buruk akan muncul dan merugikan Jerman dalam ketersediaan energi.[2] Ia pun membatalkan operasi militer dan menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain, Perdana Menteri Prancis Edouard Daladier dan Perdana Menteri Italia Benito Mussolini di Munich.[2] Pertemuan yang dilakukan dalam satu hari itu akhirnya menghasilkan Perjanjian Munich.[2]
Hasil perjanjian
Perjanjian ini akhirnya memutuskan untuk memberikan Sudetenland kepada Jerman.[1] Selain itu, Cekoslovakia dipaksa menyerahkan kepada Jerman 11.000 mil persegi wilayah yang dihuni oleh 2.800.000 orang Jerman dan 800.000 orang Cekoslovakia.[1] Dalam wilayah tersebut terletak benteng-benteng Cekoslovakia yang merupakan garis pertahanan paling kuat di Eropa.[1] Seluruh sistem rel kereta api, jalan raya, telepon dan telegraf di Cekoslovakia juga diputus.[1] Berdasrakan data dari pihak Jerman, negara tersebut kehilangan 66% batu bara, 80% lignit, 80% bahan kimia, 80% semen, 80% tekstil, 70% pembangkit listrik, 70% besi dan baja serta 40% kayu.[1]