Arenoblastoma
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP36Vanessa (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 23 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP36Vanessa (Kontrib • Log) 3792 hari 694 menit lalu. |
Arenoblastoma adalah jenis kanker ovarium yang langka dan termasuk golongan tumor sel Sertoli-Leydig.[1][2][3] Dari seluruh kasus kanker ovarium, hanya kurang dari 0,5% yang merupakan arenoblastoma.[2] Sel-sel kanker akan memproduksi hormon testosteron yang menyebabkan tubuh wanita manjadi lebih maskulin.[1][2][3] Arenoblastoma dapat menyerang wanita dari segala kelompok usia, namun lebih sering ditemui pada wanita yang baru beranjak dewasa.[1][2]
Etimologi
Istilah arenoblastoma berasal dari bahasa Yunani arrhen yang berarti ‘laki-laki’, blastos yang berarti ‘kuman’, dan oma yang berarti ‘tumor’.[3]
Gejala
Seorang wanita yang menderita arenoblastoma akan mengalami perubahan secara fisik yang disebabkan oleh hormon tertosteron.[1][2] Perubahan fisik meliputi pertambahan jumlah jerawat, pertambahan jumlah rambut pada wajah dan tubuh, pembesaran ukuran klitoris, dan kebotakan.[1][2] Selain perubahan-perubahan tersebut, suara wanita juga akan menjadi lebih berat.[1][2]
Pengobatan
Langkah yang dapat diambil untuk mengobati arenoblastoma adalah dengan melakukan operasi pengangkatan tumor pada ovarium.[2] Jika kanker telah menyebar, maka kemoterapi dan radiasi harus dijalani untuk mengobati kanker.[2]