Sinode Diosesan
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP86Johanes (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27Juni2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 25Juni2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP86Johanes (Kontrib • Log) 3853 hari 903 menit lalu. |
Sinode diosesan atau sinode sekeuskupan adalah sidang para imam dan orang beriman yang terpilih dari suatu keuskupan untuk membantu uskup diosesan dalam mengembangkan kesejahteraan rohani seluruh umat beriman keuskupannya.[1] Sinode diselenggarakan apabila dipandang perlu oleh uskup setelah ia mendengarkan pandangan Dewan Imam. Uskup diosesan menghimpun anggota dan mengetuai sidang. Uskup perlu menyetujui dekret-dekretnya supaya menjadi sah dan berlaku. Terdapat beberapa orang yang harus menjadi anggota sinode karena jabatan dan wajib hadir secara pribadi seperti para usup auksilier, vikaris jenderal dan episkopal, semua anggota Dewan Imam, rektor seminari tinggi, para deken beserta seorang imam yang dipilih dari setiap dekanat. Selain itu, beberapa pemimpin lembaga religius yang berdomisili di keuskupan yang bersangkutan dan yang dipandang mampu memberikan kontribusi terhadap keuskupan yang bersangkutan, turut juga diundang dalam sinode diosesan. Beberapa pengamat dari keuskupan tetangga dan Gereja bukan Katolik juga turut diundang untuk terlibat dalam sinode diosesan.
Rujukan
- ^ Adolf Heuken, SJ (2004). Ensiklopedi Gereja Jilid VIII. Jakarta: Cipta Loka Caraka. hlm. 70-71.