Credo Urbanus VIII atau Credo Benedictus XIV memiliki nama resmi Professio Orthodoxae Fidei ab Orientalibus Facienda. Credo ini merupakan salah satu credo yang digunakan dalam Gereja Katolik.

Sejarah

Credo yang mengikuti model Credo Trente atau Credo Pius IV ini disusun dengan perintah dari Paus Urbanus VIII dan wajib diterima oleh semua patriarkh Gereja Timur yang bermaksud bersatu dengan Roma. Setelah diresmikan, salah satu standar pernyataan iman Gereja Katolik ini segera diterjemahkan ke dalam Bahasa Yunani, Arab, Syria, Ethiopia, dan Armenia. Pernyataan iman ini merupakan dokumen kaku yang sering kali diabaikan oleh para misionaris karena mereka cenderung melihatnya sebagai larangan bagi orang katolik untuk berkumpul dengan penganut ajaran sesat. Tetapi penerimaan pernyatan iman ini di Roma sepanjang abad XVII dan XVIII membuat tidak berhasilnya usulan kompromi yang diinginkan para imam misionaris di Mesir yang lebih fleksibel. Kongregasi Penyebarluasan Iman menyusun pernyataan iman ini dalam kerjasama dengan Kongregasi Ofisi Suci dan Tuan Istana Kudus (Maestro del Sacro Palazzo) yang mencapai kesepakatan rumusan dalam sebuah komisi bersama yang diketuai oleh Kardinal Pietro Campori. Credo ini kemudian diterbitkan oleh Kongregasi Penyebarluasan Iman pada tahun 1642.

Pernyataan Iman Urbanus VIII secara salah sering kali disebut sebagai Pernyataan Iman Benedictus XIV. Hal ini terjadi karena credo ini muncul pertama kali dalam dokumen kepausan dalam paragraf kelima sebuah konstitusi yang berjudul Nuper ad Nos dari Paus Benedictus XIV tertanggal 16 Maret 1743. Konstitusi ini sebenarnya hanya ditujukan untuk Simon Evodius, Metropolitan Damaskus yang terpilih menjadi Patriarkh Antiokhia untuk Bangsa Maronit dan berisi rumusan pernyataan iman yang harus diucapkannya dalam uparaca pelantikannya sebagai Patriarkh Antiokhia. Selain rumusan pernyataan iman, paragraf keenam Nuper ad Nos berisi rumusan sumpah iman yang juga wajib diucapkan Simon Evodius.

Melalui dekrit Kongregasi Penyebarluasan Iman tertanggal 16 Juli 1878, Paus Leo XIII menambahkan pada pernyataan iman ini kalimat mengenai keprimatan dan kekebalsesatan paus untuk menyelaraskannya dengan ajaran Konsili Vatikan I. Kalimat tersebut yaitu : Item veneror et suscipio oecumenicam synodum Vaticanam, atque omnia ab eadem tradita, definita et declarata, praesertim de Romani Pontificis primatu ac de eius infallibili magisterio, firmissime amplector et profiteor.

Lihat juga