Intelektualisme

Revisi sejak 27 Juni 2014 00.27 oleh BP54Yonia (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{inuse|BP54Yonia}} '''intelektualisme''' adalah ketaatan atau kesetiaan terhadap latihan daya pikir dan pencarian sesuatu berdasarkan ilmu.<ref name="Kamus Besar Bah...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

intelektualisme adalah ketaatan atau kesetiaan terhadap latihan daya pikir dan pencarian sesuatu berdasarkan ilmu.[1] Intelektualisme mengharuskan adanya akal atau kecerdasan otak untuk berpikir secara rasional.[2]


Tokoh Intelektualis

Plato dan Aristoteles merupakan tokoh intelektualis yang mendasari paham intelektualisme. Pada masa modern, Robert Maynard Hutchins dan Mortimer Adler.[2] Selan itu, beberapa tokoh muslim menjadi intelektualis seperti Fethullah Gülen, Muslim Syaikh Yusuf al-Qaradawi, Orhan Pamuk, Muhammad Yunus, Amr Khalid.[3]

  1. ^ "Intelektualisme". Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses tanggal 2014-06-27. 
  2. ^ a b "Aliran Filsafat Pendidikan Intelektualisme". Filsafat Pendidikan. 2011-12-06. Diakses tanggal 2014-06-27. 
  3. ^ . Era Muslim Media Islam Rujukan. 2014-06-26 http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/intelektual-muslim-mendominasi-tokoh-tokoh-paling-berpengaruh-di-dunia.htm#.U4fMH3bhFH0. Diakses tanggal 2014-06-27.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)