Histamin
Histamin adalah suatu senyawa amina nabati yang disebut juga bioamina.[1] Histamin ditemukan oleh dr. Paul Ehrlich pada tahun 1878.[1]
Mekanisme
Produk histamin pada keadaan normal terdapat secara alami dan berasal dari pertukaran zat histidin melalui proses dekarboksilasi secara enzimatis.[1] Asam amino histidin akan masuk ke dalam tubuh dari makanan yang kaya akan protein dan telah dikonsumsi tubuh.[1] Pada berbagai jaringan tubuh, terutama pada usus halus, histidin akan diubah menjadi histamin. Histamin juga bekerja sebagai neurotransmitter.[1] Histamin memegang peran utama pada sistem peradangan atau inflamasi.[2]
Lokasi
Hampir semua organ dan jaringan memiliki histamin dalam keadaan terikat dan inaktif, terutama dalam sel-sel tertentu.[1] Contoh sel yang menimbun histamin adalah sel mast yang berbentuk menyerupai bola-bola kecil berisi gelembung yang penuh dengan histamin dan zat perantara lainnya.[1] Sel mast ini banyak ditemukan pada bagian tubuh yang terpapar dengan lingkungan luar, seperti kulit, lapisan mukosa mata, hidung, saluran pernapasan, usus, dan juga terdapat dalam leukosit basofil darah.[1]