Eksistensi berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual.[1][2] Existere disusun dari ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil atau muncul.[1] Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang dijelaskan menjadi 4 pengertian.[1] Pertama, eksistensi adalah apa yang ada.[1] Kedua, eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.[1] Ketiga, eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada.[1] Keempat, eksistensi adalah kesempurnaan.[1]

Plato salah satu tokoh yang berpendapat tentang eksistensi

Beberapa Pandangan Filsuf

  • Bagi Plato, forma atau esesnsi lebih real daripada kalau berpartisipasi dalam materi.[1] Dengan mengasimilasikan eksistensi kepada esensi, materi berasosiasi dengan bukan ada.[1]
  • Aristoteles menggunakan perbedaan dualis.[1] Ia mengasosiasikan eksistensi dengan materi yang berforma yaitu substansi seraya mengasosiasikan esensi dengan forma dan dengan unsur sebuah definisi yang benar.[1]
  • Thomas Aquinas menganut komposisi rangkap esensi dan eksistensi.[1] Dalam komposisi pertama, materi yang berforma diidentikkan dengan esensi suatu hal.[1] Dalam komposisi yang kedua, eksistensi sebagai suatu karunia tambahan menerjemahkan esensi ke dalam aktualitas.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n Lorens Bagus (1996). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia. hlm. 183-185. 
  2. ^ Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997. hlm. 253.